Ketiga orang ini mengaku jenderal dari United Nation The Peace Keeping Forces South East Asia (UN-TPKFCSEA) atau Pasukan Perdamaian PBB Wilayah Asia Tenggara. Karena dianggap jenderal palsu, mereka diperiksa polisi. Berikut ekspresi mereka di kantor polisi.
Pemeriksaan dilakukan di Mapolresta Medan, Jl HM Said, Selasa (18/11/2014). Sebelumnya, ketiga 'jenderal' ini bertamu ke Kodam, tapi belum sempat bertemu Pangdam Mayjen Winston P Simanjutak.
Foto pria yang menenteng tas kresek di tangan kanan dan baret biru langit di tangan kiri adalah jenderal bintang 5, Aditya Bambang Mataram. Dialah Panglima Tertinggi UN-TPKFCSEA. Wajahnya tampak santai saat dibawa masuk ke ruang pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto lainnya adalah Syarifuddin P Simbolon dan Jemmy Mokodompit. Kedua orang ini jenderal bintang 3 atau Letjen. Raut mukanya tegang saat diperiksa polisi.
Ketiga 'jenderal' itu tidak ditahan. Keesokan harinya, Rabu (19/11), mereka dilepas dan dihukum wajib lapor. Para pria paruh baya ini dinilai melanggar pasal memakai atribut pejabat negara, subsider Pasal 507 KUHP tentang penggunaan tanda kehormatan (satyalancana).
Melalui email kepada detikcom, Rabu (26/11), ketiga 'jenderal' mengirim penjelasan dan mengaku bukan jenderal gadungan. Akun email mereka: pramukadigital1@gmail.com, bukan United Nations atau PBB tempat mereka bernaung. Sedang perwakilan PBB di Jakarta telah memastikan bahwa UN-TPKFCSEA bukanlah lembaga terkait PBB saja alias palsu!
(try/nrl)