Mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla yang mencoba masuk untuk menyelesaikan konflik di internal Golkar yang pertama berharap tak ada partai baru lagi. Karena kisruh seperti ini pernah terjadi di zaman kekuasaan Akbar Tandjung.
"Zaman Akbar (Akbar Tandjung) ada sih juga tapi tidak secara fisik hanya perbedaan pandang, katakanlah ada PKPI. Kemarin 2009 akibat tidak puas ada Nasdem. Tapi cara itu demokrasi, tidak pakai fisik," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (25/11) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Agung ingin mengadakan Munas sendiri bisa terjadi ada beberapa kemungkinan, kita harapkan tidak muncul partai baru," harap mantan Gubernur Lemhanas ini.
Karena itu Muladi berharap para senior Golkar ambil bagian untuk menyelesaikan persoalan ini. Senior Golkar yang dipandang mumpuni untuk menyelesaikan persoalan ini adalah Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung.
"Caranya mempertemukan dua-duanya," ungkap Muladi.
"Yang penting sesuai usul Pak JK proses Munas harus transparan dan akuntabel, kuorum, sidang tertutup. Yang saya khawatirkan 7 orang ini tidak hadir di sana," pungkasnya.
(van/try)