Mantan Ketum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai keinginan untuk membuat Munas tandingan karena banyak kalangan tak percaya pada kepemimpinan Ical. “Tentang munas tandingan, itu efek saja karena kurangnya kepercayaan,” kata Jusuf Kalla di Istana Wapres, Rabu (26/11/2014).
Pasca bentrok di kantor DPP pada Selasa kemarin, peta pertarungan di Golkar makin terbuka lebar. Kubu Agung Laksono cs membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyayangkan soal ancaman pemecatan bagi pengurus partai yang mbalelo. “Kalau perbedaan pendapat jangan pecat-pecatlah, kita boleh beda pendapat,” tuturnya.
“(Perselisihan) Itu kita pahami, namun Golkar harus bersatu. Karena kalau Golkar pecah ini tentu bisa membahayakan situasi perpolitikan kita di dalam negeri. Kita harapkan Golkar tetap bersatu dan selalu mengakomodasi kedua belah pihak,” ucap politisi senior Golkar itu.
Sementara tentang Agung Laksono yang melayangkan surat berisi kepengurusan baru partai ke Kemenkum HAM, JK menyatakan boleh saja. Menurutnya sekarang wewenang MenkumHAM untuk menganalisanya.
“Tentu boleh saja (melapor), tapi tentu didasari sesuai dengan aturan parpol dengan aturan AD-ART Golkar. Itu biar MenkumHAM yang analisa bagaimana penyelesaiannya. Tapi kita harapkan ada jalan tengah yang baik tapi demokratis, betul-betul tidak boleh ada intervensi, tidak boleh ada intimidasi,” terangnya.