Terpecah Belah, Nasib Golkar Bisa Seperti PPP

Terpecah Belah, Nasib Golkar Bisa Seperti PPP

- detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 14:32 WIB
Jakarta - Golkar terpecah. Kepengurusannya terbelah. Satu kubu setia mendukung Ketum Aburizal Bakrie. Kubu lainnya menentang Ical membentuk Presidium Penyelamatan Partai. Dua munas akan digelar. Nasib Golkar bisa seperti PPP.

Partai berlambang pohon beringin ini adalah parpol anggota KMP kedua yang terbelah menjelang gelaran forum tertinggi partai. Sebelumnya, PPP lebih dulu terpecah belah, setelah perseteruan kubu Romahurmuziy dan Suryadharma Ali semakin tajam.

Seperti Golkar, PPP terpecah menjelang muktamar, yang merupakan forum tertinggi partai berlambang kakbah itu. Perpecahan terjadi setelah berbagai upaya islah gagal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPP Romahurmuziy menggelar muktamar lebih dulu di Surabaya, Jawa Timur, 15-17 Oktober 2014. Muktamar ini mengangkat Romahurmuziy sebagai ketua umum PPP. Lalu kubu Suryadharma membuat Muktamar tandingan, di Jakarta, 30 Oktober-2 November 2014. Djan Faridz terpilih sebagai ketum di muktamar ini.

Romahurmuziy bergerak cepat, menyusun kepengurusan lalu mendaftarkannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Menkum HAM Yasonna Laoly lalu mengesahkan kepengurusan Romahurmuziy. Kubu Djan Faridz yang kecolongan berang, lalu menggugat keputusan Menkum HAM ke PTUN. Persidangan atas gugatan itu masih berjalan hingga saat ini.

Apa yang terjadi di PPP sangat mungkin terjadi di Golkar. Tengok saja, Presidium Penyelamat Partai Golkar yang dipimpin Agung Laksono saat ini sudah mempersiapkan munas tandingan. Sementera kubu Ical terus menyiapkan munas di Bali, meski izin acara dari kepolisian tak dikantongi.

Bayang-bayang sengketa parpol pun membayangi partai berlambang pohon beringin itu. Jika benar-benar terjadi dua munas, maka akan ada dua ketum. Ical kemungkinan akan tetap menjadi ketum kubu Golkar yang dipimpinnya. Di kubu Presidium Penyelamat partai, ada lima tokoh yang berpeluang menjadi 'nahkoda', yaitu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin Amali, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Ketum dari masing-masing kubu tentu mendaftarkan kepengurusannya ke Kemenkum HAM. Pengesahan terhadap salah satu kubu kemungkinan besar akan digugat kubu lainnya. Apa yang terjadi di PPP terjadi di Golkar.

(trq/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads