Tak heran bila kemudian di kawasan itu banyak bermunculan warung reman-remang. Mereka yang datang untuk mencari kekayaan dan peruntungan akan melakukan ritual seks kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam yang berada di kawasan tersebut.
Tapi patut dicatat, dalam kasus ini harus dibedakan antara orang yang sekadar ziarah dan yang melakukan ritual seks kemudian mencari kekayaan. Untuk ritual seks mencari kekayaan itu pun ada hari tertentu, biasanya Jumat pon yang paling ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Ganjar dan Bupati Sragen Agus Fatchurrachman tengah berkoordinasi untuk menutup praktik ritual seks di Gunung Kemukus yang sempat menjadi sorotan media asing dan menggemparkan publik itu. Berikut empat langkah membersihkan Gunung Kemukus dari ritual seks:
1. Aliran Sesat
|
"Apakah kita membolehkan prostitusi bebas dan aliran sesat?" kata Ganjar, Selasa (25/11/2014).
Ganjar berjanji akan menertibkan ritual seks tersebut. Namun dia mewanti-wanti, yang ditertibkan adalah prostitusinya bukan para peziarah ke kawasan itu.
2. Gandeng Tokoh Agama
|
"Sebenarnya religi, ada PAD-nya. Saya intinya sampaikan saja, ziarah silahkan tapi ritual seks jangan. Sudahlah, kalau ritual seks jangan maka yang menyimpang itu saja yang dibersihkan, saya ingin ajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bisa terlibat," terangnya.
Ganjar juga menerangkan ritual seks yang terjadi di Gunung Kemukus termasuk pembelokan kultur dan kurangnya pengetahuan. Maka sangat perlu adanya sosialisasi di wilayah itu.
"Ini pembelokan tidak pas. Mau kaya kok 'gitu' dulu bukan sama pasangan. Mari buat pelatihan biar ngerti persis, sosialisasi di remote area," kata Ganjar usai penandatanganan MoU Nota Kesepahaman Dengan Kajati Jateng dan Perjanjian Kerjasama BP3AKB Jateng dengan Lembaga Biologi Molekuler EIJKMAN.
3. Ditutup
Foto: Humas Kabupaten Sragen
|
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menutup tempat maksiat ini. Tapi dia memisahkan antara para peziarah ke makam Pangeran Samudro dan orang yang melakukan ritual sesat seks bebas. Bagi yang ingin berziarah dipersilakan, tapi tempat prostitusi akan digusur.
"Apakah ritual seks bebas diizinkan? Ziarah silakan, ritual seks bebas jangan," tegas Ganjar.
4. Beri Pencerahan untuk Warga
|
"Kami akan lakukan sosialisasi sesegera mungkin. Selain itu kami juga akan melakukan 'pencerahan mitos' bahwa yang dilakukan peziarah itu salah," kata Agus, Selasa (25/11/2014).
Menurut Agus, pihaknya juga akan membuat surat edaran kepada warung-warung di sekitar Gunung Kemukus untuk tidak menampung pelaku ritual sesat tersebut.
"Kita juga akan menata warungnya menjadi terbuka. Yakinlah, bahwa para pelakunya itu justru datang dari luar, jauh dari luar kota, nggak ada yang orang Sragen," urai dia.
Agus mengaku akan menata Gunung Kemukus sehingga menjadi memberi daya tarik bagi wisatawan, bukan karena ritual seks.
"Karenanya akan kita tata. Mungkin setelah itu Gunung Kemukus akan kelihatan daya tariknya, karena hanya akan menjadi lokasi wisata ziarah saja," tegas dia.
"Gunung Kemukus akan menjadi mengemuka dan disoroti karena unik, di situ ada ritus wisata eksotis yang mungkin saja itu berlangsung sejak berabad-abad karena ada pelencengan nilai atau ada sinkretisme dengan yang lain. Tapi tujuannya tetap wisata ziarah. Ada orang suci yang dimakamkan di sana, lalu kemudian tradisinya ada penumpang gelapnya itu," tutup dia.
Β
Halaman 2 dari 5