Ini 4 Cara 'Bersihkan' Gunung Kemukus dari Ritual Seks

Ini 4 Cara 'Bersihkan' Gunung Kemukus dari Ritual Seks

- detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 11:41 WIB
Ini 4 Cara Bersihkan Gunung Kemukus dari Ritual Seks
Jakarta - Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah, tiba-tiba menjadi ramai dibicarakan setelah media asing menyebut Kemukus sebagai 'Gunung Seks'. Sebutan itu muncul karena banyak orang yang datang ke sana untuk mendapat kekayaan dengan melakukan ritual seks bukan dengan pasangan resmi mereka.

Tak heran bila kemudian di kawasan itu banyak bermunculan warung reman-remang. Mereka yang datang untuk mencari kekayaan dan peruntungan akan melakukan ritual seks kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam yang berada di kawasan tersebut.

Tapi patut dicatat, dalam kasus ini harus dibedakan antara orang yang sekadar ziarah dan yang melakukan ritual seks kemudian mencari kekayaan. Untuk ritual seks mencari kekayaan itu pun ada hari tertentu, biasanya Jumat pon yang paling ramai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai ritual seks itu telah membelokkan tujuan utama wisata Gunung Kemukus yang harusnya kawasan wisata religi malah menyimpang menjadi prostitusi terselubung. Dia ingin membersihkan ritual seks tersebut.

Saat ini Ganjar dan Bupati Sragen Agus Fatchurrachman tengah berkoordinasi untuk menutup praktik ritual seks di Gunung Kemukus yang sempat menjadi sorotan media asing dan menggemparkan publik itu. Berikut empat langkah membersihkan Gunung Kemukus dari ritual seks:

1. Aliran Sesat

Ganjar Pranowo dengan tegas melarang praktek ritual seks di Gunung Kemukus. Bahkan Ganjar menyebut ritual itu sebagai prostitusi bebas yang bisa berujung pada aliran sesat.

"Apakah kita membolehkan prostitusi bebas dan aliran sesat?" kata Ganjar, Selasa (25/11/2014).

Ganjar berjanji akan menertibkan ritual seks tersebut. Namun dia mewanti-wanti, yang ditertibkan adalah prostitusinya bukan para peziarah ke kawasan itu.

2. Gandeng Tokoh Agama

Gubenur Ganjar akan melibatkan tokoh masyarakat dan agama untuk menyingkirkan penyimpangan wisata di Gunung Kemukus.

"Sebenarnya religi, ada PAD-nya. Saya intinya sampaikan saja, ziarah silahkan tapi ritual seks jangan. Sudahlah, kalau ritual seks jangan maka yang menyimpang itu saja yang dibersihkan, saya ingin ajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bisa terlibat," terangnya.

Ganjar juga menerangkan ritual seks yang terjadi di Gunung Kemukus termasuk pembelokan kultur dan kurangnya pengetahuan. Maka sangat perlu adanya sosialisasi di wilayah itu.

"Ini pembelokan tidak pas. Mau kaya kok 'gitu' dulu bukan sama pasangan. Mari buat pelatihan biar ngerti persis, sosialisasi di remote area," kata Ganjar usai penandatanganan MoU Nota Kesepahaman Dengan Kajati Jateng dan Perjanjian Kerjasama BP3AKB Jateng dengan Lembaga Biologi Molekuler EIJKMAN.

3. Ditutup

Foto: Humas Kabupaten Sragen
Ritual seks sudah dikenal kerap dilakukan para pencari kekayaan di Gunung Kemukus. Para pencari kekayaan dengan cara sesat itu melakukan zinah bukan dengan suami atau istri mereka. Biasanya dilakukan pada Jumat pon atau di bulan Suro.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menutup tempat maksiat ini. Tapi dia memisahkan antara para peziarah ke makam Pangeran Samudro dan orang yang melakukan ritual sesat seks bebas. Bagi yang ingin berziarah dipersilakan, tapi tempat prostitusi akan digusur.

"Apakah ritual seks bebas diizinkan? Ziarah silakan, ritual seks bebas jangan," tegas Ganjar.

4. Beri Pencerahan untuk Warga

Upaya memberangus ritual seks di Gunung Kemukus akan dilakukan Bupati Sragen Agus Faturrachman. Langkah awal adalah dengan memberi pencerahan ke masyarakat soal mitos ritual sesat seks bebas Gunung Kemukus.

"Kami akan lakukan sosialisasi sesegera mungkin. Selain itu kami juga akan melakukan 'pencerahan mitos' bahwa yang dilakukan peziarah itu salah," kata Agus, Selasa (25/11/2014).

Menurut Agus, pihaknya juga akan membuat surat edaran kepada warung-warung di sekitar Gunung Kemukus untuk tidak menampung pelaku ritual sesat tersebut.

"Kita juga akan menata warungnya menjadi terbuka. Yakinlah, bahwa para pelakunya itu justru datang dari luar, jauh dari luar kota, nggak ada yang orang Sragen," urai dia.

Agus mengaku akan menata Gunung Kemukus sehingga menjadi memberi daya tarik bagi wisatawan, bukan karena ritual seks.

"Karenanya akan kita tata. Mungkin setelah itu Gunung Kemukus akan kelihatan daya tariknya, karena hanya akan menjadi lokasi wisata ziarah saja," tegas dia.

"Gunung Kemukus akan menjadi mengemuka dan disoroti karena unik, di situ ada ritus wisata eksotis yang mungkin saja itu berlangsung sejak berabad-abad karena ada pelencengan nilai atau ada sinkretisme dengan yang lain. Tapi tujuannya tetap wisata ziarah. Ada orang suci yang dimakamkan di sana, lalu kemudian tradisinya ada penumpang gelapnya itu," tutup dia.
Β 
Halaman 2 dari 5
(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads