Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan, dukungan terhadap kader Golkar untuk Aburizal Bakrie (Ical) masih cukup besar berasal dari DPP dan pengurus DPD I. Untuk saat ini menurutnya, kubu Ical mampu membeli dukungan dari DPD I sehingga keputusan rapimnas yang lalu semuanya bersepakat untuk mempercepat munas pada akhir November tahun ini.
"Saya menduga, kedua kubu akan mengerahkan kemampuan untuk membeli dukungan DPD I dan DPD II. Sebab kalau rapimnas, DPD 1 menentukan. Tapi kalau di AD/ART Golkar, suara DPD II itu paling menentukan di munas," ujar Syamsuddin saat berbincang, Rabu (26/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau soal besar dari segi dukung kepengurusan yang ada sekarang, ya mungkin Aburizal Bakrie masih besar. Kalau munas-nya 30 November, Ical lebih berpeluang. Cuma jangan lupa, dukungan itu kan dukungan yang manipulatif juga, mengapa sebab kita sudah sama-sama tahu kemenangan dalam munas Golkar itu ditentukan dalam membeli dukungan dari pengurus daerah, khususnya DPD I dan DPD II," tuturnya.
Menurut Syamsuddin, kubu Ical memiliki kemampuan untuk membeli dukungan dari DPD I, sementara kubu Agung Laksono harus menggalang dukungan dari Kabupaten/Kota, karena dari jumlah dukungan suara kabupaten/kota lebih besar daripada gabungan suara DPP, DPD I, dan ormas sayap. Menguasai dukungan dari Kabupaten/Kota atau DPD II lanjut Syamsuddin, menjadi tantangan kubu Agung Laksono cs.
"Karena di kubu ini terkumpul semua caketum selain Ical. Potensi dukungan DPD II itu lebih besar jika Agung cs mampu membeli," imbuhnya.
(rmd/dnu)