Ahok: Jakarta Sudah Berubah, Nggak Bisa Lagi Sistem Sogok

Ahok: Jakarta Sudah Berubah, Nggak Bisa Lagi Sistem Sogok

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 20:36 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan Jakarta yang dipimpinnya kini sudah berubah sejak era Jakarta Baru. Ahok menegaskan di masa kepemimpinannya, dia benar-benar mengharamkan praktik korupsi dan sogok menyogok yang dulu lazim ditemukan saat berurusan dengan birokrasi.

"Saya sudah bilang Jakarta sudah berubah, nggak bisa lagi disogok," kata Ahok saat menjadi pembicara dalam Konferensi Nasional Masyarakat Sipil dan Penguatan Demokrasi Pasca Pemilu 2014 di Hotel JS Luwansa di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014).

Ahok mengungkapkannya ketika berhadapan dengan beberapa warga yang datang mengadu ke Balai Kota. Dia beberapa kali didatangi oleh pelaku bisnis yang mengeluh tak lagi dapat proyek atau proyeknya terancam gagal karena sistem pengadaan baru yang berbasis online di DKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah pelaku usaha kos-kosan. Dia datang mengadu. Saya bilang itu peruntukannya tidak benar. Dia jawab, dulu kalau kita bayar boleh pak. Sekarang dia ngadu diperas dan nyogok sampai Rp 7 juta. Tapi saya bilang itu enggak boleh lagi. Masalahnya orang sudah diperas dulu baru ngomong, ya sudah," tuturnya.

Ke depan, Ahok mengungkapkan akan memaksa sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Badan PTSP sendiri sudah dibentukny dan beberapa waktu lalu Ahok melantik kepala Badan PTSP. Dia memprediksi gebrakan anti sogok itu akan tetap mendapat banyak perlawanan dari pegawai di lingkungan Pemprov.

"Tahun 2015 kita akan paksakan PTSP. Saya perkirakan pasti bakal berantem ini. Pasti ada perlawanan. Tadi saya dapat laporan sistem IT belum terkoneksi, masih masalah. Saya bilang biarin saja, enggak apa-apa. Kalau gebrakan ini bisa berhasil, gesek menggesek sudah enggak ada lagi pada 2016," pungkasnya.

(ros/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads