Partai Golongan Karya diterpa prahara. Rapat pleno Partai Golongan Karya yang digelar Selasa (25/11/2014) sore berlangsung ricuh. Dua kelompok yang sama-sama mengenakan seragam Angkatan Muda Partai Golongan Karya terlibat bentrokan di kantor DPP Golkar, di Jl. Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat.
Ketegangan di DPP Partai Golkar memuncak saat Aburizal Bakrie selaku ketua umum memberikan mandat kepada Theo L Sambuaga untuk memimpin rapat pleno. Theo dianggap memutuskan secara sepihak perihal pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar. Botol air mineral dan gelas minuman pun 'melayang' di arena rapat pleno.
Theo Sambuaga pun meninggalkan arena pleno diikuti Siti Hediati Harijadi alias Mbak Titiek, Aziz Syamsuddin, dan Idrus Marham meninggalkan ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan menyebut keputusan sepihak kubu Ical bukti bahwa mereka mempertontonkan kesewenang-wenangan yang terjadi. Apalagi Ical memberikan mandat ke Theo Sambuaga untuk membuka pleno, mengumumkan keputusan sepihak, dan menutup pleno secara sepihak.
"Saya sangat konkrit rapat pleno ini memecat saudara Aburizal Bakrie, Idrus Marham, Theo Sambuaga, dan lain lainnya. Yang terakhir adalah kejadian yang barusan terjadi. Karena mereka sudah dipecat maka pleno memutuskan bapak Agung Laksono menjadi Plt Ketum Golkar," kata Leo.
Setelah itu Agung Laksono pun mengumumkan dirinya menjadi Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar. Presidium Penyelamat Partai Golkar ini akan mempersiapkan Munas tandingan paling lambat Januari 2015 mendatang.
(erd/van)