.webp)
Jean Alter Huliselan (31) tega membunuh kekasihnya, Sri Wahyuningsih (42), usai keduanya cekcok mulut buntut dari kecemburuan Sri. Keduanya sempat makan malam santai bersama anak-anak Sri di kawasan Puncak, Bogor, dan setelahnya menikmati hiburan malam dengan teman-temannya.
"Makan malam dengan anak-anaknya dan pacar anaknya, pacarnya si Yopie (anak sulung Sri). Itu pada tanggal 14 November. Selesai itu balik ke rumah anter anak-anaknya," ungkap Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol C Pattopoy di kantornya, Cengkareng, Tangerang, Selasa (25/11/2014).
Setelah menurunkan anak-anaknya ke rumahnya di kawasan Cirendeu, Ciputat, Tangsel, korban dan tersangka lalu berangkat menuju tempat hiburan malam. Keduanya janjian dengan sepasang temannya, Dinar dan suaminya yang berinisial E.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak puas dugem di satu tempat, 4 orang ini lalu melanjutkan malam dan berpindah ke night club lainnya di daerah Glodok, Jakbar. Di lokasi tersebut terjadi insiden yang membuat Sri marah karena cemburu. Jean membantu Dinar yang sedang mabuk.
"Sekitar jam 03.30 WIB berlanjut ke tempat hiburan Crown di Glodok, Jakbar. Di situ mereka melanjutkan minum-minum. Menurut keterangan tersangka, ini harus didalami juga, korban cemburu. Tersangka sempat megang-megang Dinar, temen yang sama-sama minum itu," Pattopoy menjelaskan.
"Kemudian korban meninggalkan mereka di parkiran disusul tersangka. Itu sudah pagi sekitar jam 04.30 WIB. Kemudian tersangka dan korban pulang. Tersangka yang nyopir, rencana ke kosnya JAH," imbuhnya.
Dalam perjalanan menuju kos Jean yang berada di bilangan Kemang, Jaksel, korban dan tersangka cekcok mulut. Sri sempat menampar Jean 2 kali. Belum sampai tempat tujuan, pria 2 anak itu sudah terlanjur kalut dan akhirnya mencekik Sri di tengah perjalanan.
"Di dalam mobil mulai start sudah mulai ribut itu dan pengakuan tersangka, korban sempat menampar 2 kali. Sampai di Taman Gajah tersangka mencekik korban dengan tangan kiri. Lalu (korban) dicek oleh tersangka nadinya ternyata sudah meninggal," ucap Pattopoy.
Setelahnya, Jean lalu beranjak ke kosnya untuk ganti baju karena bajunya sempat terkena muntahan darah Sri saat kejadian. Baju tersebut dibungkus di dalam plastik kemudian dibuang di pinggir Tol TB Simatupang dalam perjalannya ke Bandara.
Jean tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 08.20 WIB, Rabu (15/11), dan meninggalkan Sri di dalam mobil Honda Freed B 136 SRI di Parkiran Terminal 2D. Saat keluar dari mobil korban, Jean sempat tertangkap kamera CCTV.
"Dia keluar dari mobil terekam di CCTV. Terus beli tiket Lion untuk ke Bali. Kalau mau ke Nabire harus 3 kali naik pesawat," tutur Pattopoy.
Jean lalu terbang menuju Denpasar dan melanjutkan perjalannya ke Makassar. Ia sempat menginap di Makassar karena penerbangan menuju Jayapura tidak ada jadwal malam. Esok harinya setelah tiba di Jayapura, tersangka melanjutkan perjalannya menuju Nabire. Saat menuju rumahnya, tersangka membuang kunci mobil Sri yang dibawanya.
Selain membawa kunci, Jean juga membawa barang-barang berharga milik korban yaitu liontin, tas, dompet, dan handphonenya. Menurut pengakuannya, tas dan dompet milik Sri dibakar oleh Jean di Nabire. Sementara handphone dan liontin disembunyikan di gudang rumahnya.
"Di Nabire tersangka menemui istrinya. Putranya sudah 2, umurnya 8 tahun dan 4 tahun," tukas Pattopoy.
Akhir perjalanan pria yang sudah bekerja di Jakarta selama 3 tahun ini adalah saat polisi mengendus keberadaannya. Ia pun diringkus dan akhirnya dibawa ke Polres Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (22/11).
(ear/ndr)
