Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses warga setempat untuk beraktivitas. Selain sepeda motor, jembatan tersebut juga biasa dilintasi mobil kecil. Namun kini kendaraan tersebut tidak bisa melintas akibat ambrolnya jembatan tersebut, padahal mayoritas warga di Dusun tersebut merupakan pedagang di pasar Ajibarang dan Bumiayu, Brebes. Kalaupun jalan kaki melintasi jembatan harus berhati-hati karena bagian tengah jembatan putus dan berlubang.
"Satu-satunya akses cuma lewat di sini dan nggak ada jalan lain. Jadinya motor nggak bisa keluar dan warga serta anak sekolah kesulitan beraktivitas. Padahal, setiap hari jembatan ini digunakan warga," kata Sarmanto, warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fondasi jembatan sebelumnya memang sudah longsor, bahkan di bawahnya ada gerongan. Jadi sudah lama sebetulnya," ujarnya.
Jembatan yang menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan Desa Kracak tersebut sudah berusia sekitar 12 tahun. Sebelum jembatan tersebut dibuat permanen, warga biasa melintas diatas jembatan bambu yang dibuat dengan hasil swadaya masyarakat. Padahal sebelum jembatan ambrol, pihak Pemkab Banyumas sudah melakukan survei dan berencana membuat bronjong di sekitar jembatan.
"Padahal sebelum ambrol itu baru disurvei oleh pemerintah kabupaten, katanya akan diberi bronjong. Tetapi kita nggak tahu kelanjutannya," jelasnya.
Saat ini untuk memudahkan aktivitas warga, jembatan yang mengalami ambrol tersebut kini dipasangi bambu untuk memudahkan warga dan kendaraan roda dua melintas. Namun perbaikan jembatan penghubung di Dusun tersebut hingga kini belum dilakukan oleh pemerintah setempat, dimungkinkan karena intensitas curah hujan yang masih sangat tinggi di wilayah Banyumas. Warga berharap, jembatan tersebut bisa segera diperbaiki secara permanen, agar aktivitas warga bisa kembali lancar.
(arb/try)