4 Aksi Jean Lenyapkan Bukti: Buang Barang Sri ke Tol hingga Laut

4 Aksi Jean Lenyapkan Bukti: Buang Barang Sri ke Tol hingga Laut

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 09:41 WIB
4 Aksi Jean Lenyapkan Bukti: Buang Barang Sri ke Tol hingga Laut
Jakarta - Jean Alter Huliselan (31) menghapus jejak-jejak pembunuhan Sri Wahyuningsih (42) sebelum kabur ke Nabire, Papua. Bukti-bukti itu dilenyapkan Jean dalam pelariannya dari Jakarta ke Papua. Ia membakarnya hingga membuang barang Sri ke tol maupun laut.

Jean semakin gelap mata setelah menghabisi ibu 2 anak itu. Di dera kekalutan, pria yang juga telah beristri dan beranak dua itu berupaya melenyapkan barang bukti pembunuhan Sri.

Jean awalnya mengganti kaos yang terkena muntahan dan bercak darah Sri. Kaos itu dibungkus ke tas kresek, lalu dibuangnya ke Tol JORR Simatupang dalam perjalanannya menuju Bandara Cengkareng. Jean juga diduga membakar dompet dan duit Sri di belakang kosnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Bandara Cengkareng, Jean berusaha menutupi mayat Sri dengan jaket dan rok. Jean meninggalkan mayat perempuan cantik yang dekat dengannya setahun ini di dalam mobil Honda Freed bernopol B 136 SRI dalam keadaan terkunci.

Jean lalu bergegas terbang menuju Nabire, Papua. Ia mengambil tas Sri. Tas itu dibuang ke Nabire. Sedangkan kunci mobil Sri dibuang ke laut di Nabire.

Berikut 4 aksi Jean:

1. Buang Kaos Bernoda di Tol Simatupang

Jean Alter Huliselan membunuh Sri Wahyuningsih (42) di Taman Gajah, Prapanca, Jakarta Selatan. Setelah itu, dia kembali ke kosan di kawasan Kemang, Jaksel, untuk berganti baju.

Menurut Kasubbag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Agoes Sunarto, di baju yang dikenakan oleh Jean Alter, ada bercak muntahan dan darah Sri. Dia pun membungkus baju tersebut di dalam kantong plastik.

"Dia masukkan ke kaosnya ke dalam kantong kresek dan membuangnya di JORR TB Simatupang. Terus ke bandara. Tiba di sini pukul 8.25 WIB," kata Agoes di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, Senin (24/11/2014).

Setelah itu, mobil dan Sri dibawa ke bandara Soekarno-Hatta. Kematian ini baru terungkap empat hari kemudian setelah petugas keamanan mencium bau tak sedap dari dalam mobil.

Dalam kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan Baju JAH yang terkena bercak darah Sri dan sempat dibuang di TB Simatupang sudah ditemukan dan sudah disita sebagai barang bukti. Pihaknya akan melakukan pengecekan secara laboratoris terhadap baju tersangka itu. "Nanti akan dicocokkan apakah itu darah korban atau bukan," imbuhnya.

2. Mayat Sri Ditutupi Jaket

Mayat Sri Wahyuningsih (42) dalam kondisi mengenaskan saat ditemukan oleh polisi. Sri telah dibiarkan tak bernyawa selama empat hari dalam mobilnya sebelum ditemukan.

β€œLidahnya menjulur, mata melotot. Kondisi mayat sudah hitam dan busuk,” kata Kasubbag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Agoes Sunarto, kepada wartawan di Bandara Soetta, Senin (24/11/2014).

Sri dibunuh di mobilnya sendiri Jean Alter Huliselan (31) usai dugem di salah satu kafe di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (15/11). Sri saat itu duduk di bangku penumpang di bagian depan cekcok dengan Jean yang duduk di kursi pengemudi.

Saat ditemukan, Sri masih tetap duduk diposisinya seperti saat dia dibunuh. β€œDuduk di bagian kursi penumpang di samping pengemudi. Korban ditutupi pakai jaket tersangka dan pakai rok korban,” kata Agoes.

Menurut Agoes, keberadaan ibu dua anak itu tak langsung kelihatan dari luar karena kaca mobilnya Honda Freed B 136 SRI cukup gelap. Selain itu dia juga ditutupi dengan pakaian.

Sri baru ditemukan setelah berhari-hari berada di mobil yang panas tanpa AC. Di bajunya ada bekas noda darah dan muntahan.

β€œTubuhnya mengembang. Makanya awalnya tanda-tanda bekas cekikan di leher tidak langsung terlihat,” tambah Agoes.

Sri yang dibunuh dengan cara dicekik Jean baru disadari oleh petugas bandara setelah tercium bau busuk yang menyengat. Bau itu menyeruak ke areal parkir di terminal 2D Bandara Soetta. Polisi bandara kemudian membuka paksa mobil Sri dengan cara memecahkan kacanya.

3. Bakar Tas Sri

Sejumlah barang pribadi milik Sri Wahyuningsih (42), diambil oleh pembunuhnya, Jean Alter Huliselan. Barang-barang berharga milik korban sebagian diambil, sementara tas dan dompetnya dibakar oleh Jean di Nabire.

"Pengakuan tersangka, tasnya dibakar di belakang rumahnya di Nabire," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Sedangkan handphone dan liontin milik Sri, disembunyikan oleh Jean. "Handphone dan liontinnya disimpan di gudang di samping rumah JAH di Nabire," lanjutnya.

Rikwanto mengatakan, pada saat Jean ditangkap di rumahnya di Nabire, Papua pada Kamis (20/11) lalu, Jean tidak mengaku mengambil barang-barang korban tersebut. Namun, setelah dibawa kembali ke Jakarta untuk proses penyidikan lebih lanjut di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta, Jean baru mengakui mengambil barang-barang korban.

"Atas petunjuk dari penyidik Polres Bandara Soekarno-Hatta, penyidik Polres Nabire menggeledah gudang tersebut disaksikan oleh istri JAH," paparnya.

Liontin dan handphone korban yang menjadi barang bukti itu, kata Rikwanto, sudah ditemukan oleh penyidik Polres Nabire. "Dan sedang dalam proses pengiriman ke Polres Bandara Soekarno-Hatta," tambahnya.


4. Kunci Mobil Dibuang ke Laut Nabire


Tidak hanya itu, kunci mobil Honda Freed B 136 SRI yang menjadi saksi bisu pembunuhan korban, juga diambil oleh tersangka. Namun, kunci tersebut dibuang oleh tersangka di laut di Nabire.

Kapolres Bandara Kombes Pol C Pattopoi mengatakan, kunci mobil Freed milik Sri dibuang di laut di Nabire.

"Tersangka mengaku membuang kunci mobil korban di laut di Nabire," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol C Pattopoy kepada detikcom, Senin (24/11/2014).

Patoppoy mengungkapkan, Jean membuang kunci mobil tersebut, diduga untuk menghilangkan barang bukti dan meninggalkan jejaknya. "Jadi dari Bandara Soekarno-Hatta dia beli tiket ke Denpasar, lalu ke Makassar, lanjut ke Papua. Di situ, dia sempat menginap, lalu lanjut ke Nabire," jelasnya.

Setibanya di Nabire, Jean lantas membuang kunci mobil korban di pinggir laut. "Rumah tersangka masih jauh dari laut itu," imbuhnya.
Halaman 2 dari 5
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads