Ical Dihantui Munas Tandingan

Jakarta - Rapat Pleno persiapan Munas Golkar yang digelar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (24/11) kemarin ricuh. Ketua Umum Aburizal Bakrie yang ingin maju kembali sebagai caketum Golkar kini dihantui Munas tandingan.

Munas tandingan yang awalnya menjadi isu internal Golkar mulai menyeruak ke permukaan. Wacana ini muncul di tengah arena rapat Pleno lantaran banyaknya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Aburizal Bakrie dan rencana percepatan Munas pada akhir November ini.

"Kita bikin Munas tandingan, tapi kalau partai baru tidak. Ini kan diset, ini gerakan politik, ternyata benar kalau ternyata ada rekayasa," ujar Agun di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11/2014).

Isu Munas tandingan kini begitu hidup di internal Golkar. 7 Caketum Golkar yang siap berlaga di Munas pun kini tak takut lagi melawan Ketua Umum Aburizal Bakrie yang telah mendapat dukungan dari mayoritas DPD I Golkar untuk kembali memimpin Golkar lima tahun ke depan ini.

"Saya kira situasi panas ini bukan hanya karena penunjukan Nurdin Halid saja. Ini adalah akumulasi kepemimpinan Ical yang selama 5 tahun menjabat tidak akomodatif. Tidak mempertimbangkan kebijakan partai, jadi ini puncak kekecewaan," kata caketum Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Suara keras juga disampaikan caketum Golkar Agung Laksono. Agung mendesak Munas digelar sesuai jadwal yang disepakati rapat pleno sebelumnya yakni Januari 2015 mendatang.

"Pertama, mengembalikan Munas di bulan Januari. Kedua, membentuk panitia bersama sehingga dapat memberikan tempat bagi semua perwakilan," kata Agung.

Agung memprediksi kalau Ical memaksakan kehendak maka partai bisa terpecah belah lebih parah lagi. "Yang pasti, ini suasananya sudah sangat panas, perlu ada upaya untuk meredamnya," imbuh Agung.

Karena situasi rusuh Senin kemarin, rapat pleno DPP Golkar rencananya dilanjutkan kembali siang ini. Kabarnya 7 caketum Golkar tengah bersiap-siap menggelar rapat pleno tandingan dan mempersiapkan Munas tandingan.

Apakah Ical mampu melanggengkan kursi pucuk pimpinan Golkar lima tahun mendatang, ataukah Ical justru didongkel di Munas tandingan?

(van/nrl)