Melihat dari Dekat Katedral Sagrada Familia Karya Gaudi yang Legendaris

Laporan dari Spanyol

Melihat dari Dekat Katedral Sagrada Familia Karya Gaudi yang Legendaris

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 04:58 WIB
Barcelona - Berada di pesisir laut Mediterania, menjadikan Barcelona sebagai salah satu kota tujuan wisata paling favorit di dunia. Namun bukan posisi geografisnya saja yang membuat ibukota wilayah Catalunya ini bisa menarik para wisatawan bak gula memancing semut. Barcelona punya ribuan bangunan-bangunan ‎berarsitektur kuno, dan tentunya Katedral Sagrada Familia, karya Antonio Gaudi sang legenda.
 
Berbeda dengan kota-kota modern, Barcelona tak punya ‎gedung pencakar langit. Rata-rata tinggi gedung di kota terpadat nomor dua di Spanyol ini kira-kira tak lebih dari 15 lantai dan kebanyakan merupakan bangunan tua.

Hal itulah yang membuat Sagrada menjadi cukup mencolok keberadaannya, di Barcelona. Bagaimana tidak, bangunan gereja Katolik ini memiliki tinggi 170 meter.

"Berbicara wisata, ini merupakan bangunan paling penting‎ di Barcelona, atau bahkan Katalan," ujar Andre, warga Barca yang biasa bekerja sebagai pemandu wisata, di lokasi Sagrada Familia, Sabtu (21/11/2014) pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎Siang itu, ratusan orang bertebaran di taman yang ada di depan Sagrada Familia. Banyak dari mereka berfoto bersama, selfie dan yang jelas tak sedikit yang mengantre masuk ke dalam Sagrada.

"Jika Anda berada di laut, atau wisatawan di kapal pesiar, Anda akan mudah mengenai mana Barcelona dengan meneropong ada tidaknya Sagrada ‎Familia. Dalam radius tertentu, Anda bahkan bisa melihatnya dengan mata telanjang dari kejauhan," kata Andre.

Meski ada sejumlah lengan crane raksasa di samping kiri dan kanan bangunan ini, hal itu tak menjadi distraksi bagi orang-orang untuk mengabadikan momen di Sagrada Familia. Ya, bangunan ini memang belum selesai dibangun.

Pertama kali mulai digarap pada 1882, proses pembangunan Sagrada Familia menemui jalan terjal dalam perjalanannya. Antoni Gaudi pada 1883, mengambil alih pengerjaan rancangan Sagrada dan memasukkan unsur nuansa gothic yang kental ke dalam desain bangunan ini. Di tahun1926, ‎Gaudi yang sampai tidur di dalam Sagrada setiap harinya meninggal di usia 73. Padahal pada saat itu pengerjaan bangunan belum mencapai 25 persen dari rancangan besar Gaudi. Sebelum menggarap Sagrada Familia, Gaudi merancang sejumlah arsitektur bangunan-bangunan mentereng di antaranya Casa Mila dan Casa Batllo.

Sejak saat itu, proses pembangunan Sagrada menjadi sangat lambat. Selain kekurangan dana, pecah perang sipil di Spanyol bahkan membuat bangunan ini nyaris dirobohkan.‎ Setelah itu giliran Perang Dunia II yang membuat pengerjaan terhenti.

Setelah kondisi Spanyol membaik‎, proses pembangunan kembali dilanjutkan pada tahun 1950. Desain awal yang diwariskan Gaudi tetap menjadi patokan utama pembangunan Sagrada.

Salah satu penyebab proses pembangunan berjalan lambat juga‎ terkait dengan desain rumit Gaudi. Dalam skema rancangannya, dia menuntut adanya ratusan atau bahkan ribuan ornamen, patung dan sentuhan-sentuhan lainnya baik di dalam maupun di luar bangunan katedral.

Seperti yang terlihat di Sagrada Familia pada masa modern ini, tampak ratusan patung yang berbeda satu dengan lainnya, menghiasai sisi-sisi dinding Sagrada. Ada pula beberapa cuplikan penggambaran kisah hidup Yesus yang ditampilkan di dalam dinding-ding katedral ini, secara tiga dimensi.

Karena kemegahan desain Gaudi ini, UNESCO memasukkan Sagrada Familia dalam World Heritage Site, meski sampai saat ini bangunan tersebut belum 100 persen rampung. Pihak kontraktor menargetkan Sagrada Familia rampung pada 2026, tepat satu abad meninggalnya Gaudi.

Terkait dengan desain gothic nan megah Sagrada Familia ini, ‎sejumlah kritikus ternama dunia sepakat untuk angkat topi. "Barangkali tidak mungkin untuk dapat bangunan gereja seperti ini dalam sepanjang sejarah dunia seni," kata pegiat seni Rainer Zerbst suatu waktu.

"Ini merupakan intepretasi interpersonal yang paling luar biasa akan arsitektur gothic sejak abad pertengahan," Paul Goldberger memberikan penilaian.

(fjr/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads