Mayat Sri Wahyuningsih (42) dalam kondisi mengenaskan saat ditemukan oleh polisi. Sri telah dibiarkan tak bernyawa selama empat hari dalam mobilnya sebelum ditemukan.
“Lidahnya menjulur, mata melotot. Kondisi mayat sudah hitam dan busuk,” kata Kasubbag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Agoes Sunarto, kepada wartawan di Bandara Soetta, Senin (24/11/2014).
Sri dibunuh di mobilnya sendiri Jean Alter Huliselan (31) usai dugem di salah satu kafe di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (15/11). Sri saat itu duduk di bangku penumpang di bagian depan cekcok dengan Jean yang duduk di kursi pengemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agoes, keberadaan ibu dua anak itu tak langsung kelihatan dari luar karena kaca mobilnya Honda Freed B 136 SRI cukup gelap. Selain itu dia juga ditutupi dengan pakaian.
Sri baru ditemukan setelah berhari-hari berada di mobil yang panas tanpa AC. Di bajunya ada bekas noda darah dan muntahan.
“Tubuhnya mengembang. Makanya awalnya tanda-tanda bekas cekikan di leher tidak langsung terlihat,” tambah Agoes.
Sri yang dibunuh dengan cara dicekik Jean baru disadari oleh petugas bandara setelah tercium bau busuk yang menyengat. Bau itu menyeruak ke areal parkir di terminal 2D Bandara Soetta. Polisi bandara kemudian membuka paksa mobil Sri dengan cara memecahkan kacanya.
(ros/mad)