5 Jeritan Hati Suami Sri: Kenangan Manis Sang Istri dan Geram pada Jean

5 Jeritan Hati Suami Sri: Kenangan Manis Sang Istri dan Geram pada Jean

- detikNews
Senin, 24 Nov 2014 11:02 WIB
5 Jeritan Hati Suami Sri: Kenangan Manis Sang Istri dan Geram pada Jean
Jakarta -

Air mata Yan Siregar jatuh bercucuran saat mengenang nasib tragis Sri Wahyuningsih (42) yang dibunuh Jean Alter Huliselan. Di mata Yan, Sri seorang istri dan ibu yang baik. Keluarga pasutri ini juga harmonis. Ia geram kepada Jean yang telah mengubah perilaku sang istri.

Yan menangis teringat kenangan manis bersama Sri yang telah memberinya 2 anak itu. Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini memastikan hubungannya dengan Sri masih harmonis.

Yan kini fokus memberi perhatian penuh kepada buah hatinya yang masih trauma atas kepergian sang Bunda. Yan juga tidak akan menjual mobil Honda Freed B, tempat Sri ditemukan tewas di parkiran Terminal 2D Bandara Soekarno itu. Mobil itu penuh kenangan bagi keluarga kecilnya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentang Jean, Yan hanya tahu pria yang dibekuk di Nabire, Papua, itu rekan kerja Sri. Yan mengungkapkan Jeanlah yang membuat sikap sang istri selama ini berubah.


Berikut 5 jeritan hari suami Sri:

1. Sri Istri dan Ibu yang baik

Sri Wahyuningsih (42) ditemukan tewas mengenaskan di dalam mobilnya yang terparkir di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Ia tewas karena dicekik oleh mantan kekasihnya, Jean Alter Huliselan. Suami Sri, Yan Siregar pun angkat bicara mengenai pemberitaan media mengenai istrinya itu.

Yan ditemui di rumahnya, di Grand Cirendeu Blok D No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/11/2014). Sempat tak mau ditemui, Yan akhirnya berkenan membukakan pintu rumahnya. Ia menyatakan perlu mengklarifikasi pemberitaan-pemberitaan miring mengenai almarhum istri tercintanya.

"Saya ingin mengklarifikasi soal kematian ibu yang diberitakan oleh banyak media," ucap Yan di rumahnya.

Baru sepenggal kalimat ia ucapkan, ayah 2 anak ini lalu menangis sesenggukan. Ia tampak teringat akan almarhum istrinya. Mata Yan tampak merah, dan ia beberapa kali mengusap air matanya.

"Istri saya orang baik, ibu yang baik bagi anak-anak saya. Dia tidak seperti yang diberitakan oleh media. Hal-hal yang negatif itu karena ulah si Jean. Dia yang buat nggak benar," kata Yan.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu pun lagi-lagi membantah kabar yang menyatakan bahwa ia dan Sri sudah tidak rukun lagi, bahkan telah berpisah. Menurut Yan, hubungannya dengan Sri baik-baik saja.

"Saya masih serumah dan hubungan kita baik-baik saja," tegas Yan.

Meski begitu, dari pantauan sekilas tak tampak foto Sri terpajang di rumah 2 lantai itu. Dua anak Sri, Anggia dan Yopi, disebut Yan saat ini masih berkabung dan berada di dalam rumah.

Sebelumnya Jean yang sudah ditangkap di Nabire, Papua, mengaku tega membunuh Sri karena kesal dituduh selingkuh dan diusir dari mobil. Ia juga mengaku telah merajut asmara dengan Sri selama lebih dari setahun.

"Hubungan kami teman dekat. Sudah setahun lebih. Saya nggak ada niat membunuh, Hanya emosi saja," aku Jean di Mapolres Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (22/11).

2. Jean Ubah Perilaku Sri

Jean Alter Huliselan telah ditangkap setelah melarikan diri usai membunuh mantan kekasihnya, Sri Wahyuningsih (42) di dalam mobil yang terparkir di Bandara Soekarno-Hatta. Mengapresiasi kerja cepat kepolisian, suami Sri, Yan Siregar menyatakan belum bertemu Jean setelah diboyong dari lokasi penangkapannya di Nabire, Papua.

Saat Jean tiba, Sabtu (22/11/2014) kemarin, Yan mengaku juga tengah berada di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Saat itu, Yan sedang memberikan keterangan kepada pihak kepolisian bersama anaknya.

"Saya sedang ditanyai oleh Polisi di Cengkareng (Mapolres Bandara Soekarno-Hatta). Tapi saya belum lihat (Jean)," ungkap Yan saat ditemui di rumahnya di Grand Cirendeu Blok D No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/11/2014).

Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku tidak ingin berkomentar apa-apa terkait penangkapan mantan kekasih istrinya itu. Ia hanya menyatakan bahwa Jean lah yang membuat perilaku Sri menjadi tidak benar.

"Saya nggak mau komentar apa-apa (soal penangkapan Jean). Saya sangat berterimakasih kepada kepolisian yang dengan cepat menangani kasus istri saya," kata Yan yang mengenakan kaus berwarna hijau itu.

"Istri saya orang baik, ibu yang baik bagi anak-anak saya. Dia tidak seperti yang diberitakan oleh media. Hal-hal yang negatif itu karena ulah si Jean. Dia yang buat nggak benar," imbuh Yan yang membicarakan almarhum istrinya sambil menangis itu.

Jean tiba di Jakarta pada Sabtu (22/11) sore setelah polisi berhasil menangkapnya di kampung halamannya di Nabire, Papua. Ia dibekuk oleh polisi di rumah istrinya saat sedang tertidur pada Kamis (20/11).

Sebelum tiba di Nabire, Jean yang membunuh Sri pada Sabtu (15/11) itu sempat transit di Bali dan menginap di Makassar. Jean mengaku membunuh Sri karena kesal dituduh selingkuh dan diputus sebagai pacar. Puncak kekesalannya adalah saat ia diusir dari mobil Sri.

"Korban menuduh tersangka selingkuh dan meminta hubungan mereka diputuskan," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta, Kompol Azhari Kurniawan di di Mapolres Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (22/11).

3. Anak Sri Trauma

Sudah sepekan lebih Sri Wahyuningsih (42) tewas setelah dibunuh oleh mantan kekasihnya, Jean Alter Huliselan. Kedua anak Sri, Yopie Siregar dan Anggia Faradira (15) disebut masih trauma atas kematian ibunya.

Hal tersebut diungkap oleh suami Sri, Yan Siregar saat ditemui di rumahnya di Grand Cirendeu Blok D No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/11/2014). Yan menyatakan kedua anaknya masih belum kembali beraktivitas dan masuk sekolah.

"Sebenarnya saya tuh hari Kamis (20/11) ada tugas di luar kota, sudah pesan tiket namun dibatalkan karena saya ingin temani anak-anak saya yang masih teringat ibunya," ungkap Yan di rumahnya.

Anak bungsu Sri, Anggia masih duduk di bangku SMA Cenderawasih. Sementa kakaknya, Yopi sudah kuliah. Saat ditemui, Yan menyatakan kedua anaknya berada di lantai atas rumahnya.

"Insya Allah anak-anak saya Senin sudah masuk sekolah lagi. Anak saya trauma makanya saya membatalkan tiket pesawat untuk berangkat tugas," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.

Yopi dan Anggia sebelumnya terakhir bertemu dengan Sri malam sebelum ibunya itu dibunuh oleh Jean. Bersama Yopi dan Anggia, Sri menghabiskan malam kawasan Puncak, Bogor, Jabar, untuk makam malam bersama, Jumat (14/11) malam.

Sabtu (15/11) pagi, Sri yang menaiki mobil Honda Freed Bernopol B 136 SRI memasuki Bandara Soekarno-Hatta. Saat itulah ia dibunuh oleh Jean dengan cara dicekik karena Jean emosi dituduh selingkuh dan diputus sebagai pacar. Sore harinya, Yopie sempat menghubungi ponsel ibunya namun tak ada reaksi.

Jenazah Sri baru ditemukan pada Rabu (19/11) pagi dengan kondisi yang mengenaskan. Di dalam mobil Sri sempat ditemukan seragam dan kartu pelajar Anggia. Anak bungsu Sri tersebut pun sempat menuliskan status terakhir untuk ibunya di path.

"Mama... Adek sama Kaka syang mama," demikian status Path Anggia untuk Sri seperti yang ditunjukkan oleh sepupunya, Ega, di kamar mayat RSCM, Salemba, Jakpus, Rabu (19/11).

4. Mobil Kenangan

Sri Wahyuningsih (42) tewas di dalam mobilnya sendiri setelah mantan kekasihnya, Jean Alter Huliselan (JAH) mencekiknya karena tidak diterima dituduh selingkuh dan diusir dari mobil. Suami Sri, Yan Siregar pun mengaku tidak akan menjual mobil Honda Freed milik Sri meski bayang-bayang kelam akan terus menghantuinya.

"Kalau mobil sampai saat ini masih di polisi. Mobil diambil mungkin setelah selesai (proses) peradilan," ujar Yan saat ditemui di rumahnya di Grand Cirendeu Blok D No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/11/2014).

Mobil yang biasa digunakan Sri untuk mengantar jemput anaknya sekolah itu berwarna metalik bernopol B 136 SRI. Yan mengaku tidak akan menjual mobil tersebut karena banyak berisi kenangan akan istrinya.

"Mobil nggak akan kita jual karena di situ banyak kenangan saya, anak-anak dan istri. Saya sangat berterimakasih kepada kepolisian yang dengan cepat menangani kasus istri saya," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.

Sebelumnya Jean yang ditangkap di rumah istrinya di Nabire, Papua itu mengaku tega menghabisi nyawa Sri lantaran sakit hati setelah Sri mengusirnya. Jean yang meminta Sri mengantarnya ke Bandara Soekarno-Hatta usai diputus sebagai pacar sempat keluar dari mobil, namun tiba-tiba ia masuk kembali ke mobil dan mencekik Sri hingga tewas.

Tak hanya itu, barang-barang pribadi milik Sri tidak ditemukan di dalam mobil saat korban ditemukan tewas di parkiran terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. HP dan tas Sri diduga dibawa oleh Jean saat ia kabur.

"HP korban dan tas korban tidak ketemu di mobil, diduga dibawa JAH," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/11).

5. Jean Teman Kerja Sri

Hingga kini misteri hubungan Jean Alter Huliselan dengan Sri Wahyuni masih menjadi misteri. Suami korban Yan Siregar mengetahui hubungan istrinya dengan Jean sekedar teman kantornya.

"Saya tidak begitu kenal, Setahu saya dia (Jean adalah) teman kantornya ibu," ujar Yan Siregar usai mendatangi Polres Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (23/11/2014).

Yan pun membantah kalau Jean dan Sri memiliki hubungan spesial. Pasalnya sebagai suami Yan merasa hubungan keluarganya harmonis.

"Saya minta tolong diklarifikasi kalau hubungan saya dengan istri baik-baik saja. Ibu orang baik-baik tidak seperti yang diberitakan," tuturnya.

Sementara secara terpisah Kasat Reskrim Kompol Azhari Kurniawan mengatakan kalau pertemuan Jean dengan Sri saat di tempat kerjanya. "Dia bertemu di tempat kerjanya," Kata Azhari.

Kendati ada hubungan khusus antara tersangka dan korban belum diketahui. Tersangka sendiri hasil BAP hanya mengaku kalau Sri adalah teman kerjanya.

"Dia mengakunya teman kerja. Nanti akan kita dalami lagi," tutupnya.


Halaman 2 dari 6
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads