Jokowi Dinilai Lebih Dekat ke Faksi JK-NasDem Dibanding PDIP-PKB

Jokowi Dinilai Lebih Dekat ke Faksi JK-NasDem Dibanding PDIP-PKB

- detikNews
Minggu, 23 Nov 2014 13:47 WIB
Jakarta - Pengangkatan Jaksa Agung Prasetyo masih menuai kritik. Pemilihan Prasetyo dinilai sarat kepentingan politik. Presiden Jokowi pun diingatkan untuk lebih memihak ke rakyat dan mengesampingkan kepentingan parpol.

"Pak Jokowi, mendekatlah pada rakyat, jangan pada partai, karena rakyatlah, karena merekalah yang memenangkan anda," kata pengamat politik Ray Rangkuti dalam diskusi 'Pak Jokowi Ikut Parpol, Apa Nasib Gerakan Anti Mafia dan Korupsi?' di Kafe Deli, Jalan Sunda, Jakpus, Minggu (23/11/2014).

Ray menilai Jokowi terlalu banyak mengakomodir kepentingan parpol pengusung. Prasetyo dinilainya terpilih karena ada intervensi dari Ketum NasDem Surya Paloh. Surya Paloh sendiri sudah membantah pemikiran semacam ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia seperti bermesraan dan meninggalkan faksi PDIP-PKB. Ke mana? Terlihat ada tensinya Jokowi kuat memilih JK dan NasDem. Artinya kalau sampai masuk di sini, dia tidak punya pegangan lagi. Dia tidak hanya berhadapan pada KMP di DPR, tapi juga internal partai pendukungnya," ucapnya.

Menurutnya, Jokowi harus membuktikan keputusan yang dibuat pro rakyat dan bekerja untuk rakyat. Jokowi diminta melaksanakan janjinya untuk menumbangkan para mafia migas.

"Kalau begitu, bersama-sama rakyat terus bersama bekerja untuk memberantas mafia perikanan, migas dan mafia-mafia lainnya," pungkasnya.



(bil/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads