Reza Sitorus, korban tewas akibat dianiaya sepupunya, B, ternyata berencana akan menikah bulan Desember 2014. Korban akan menikahi pacarnya Ida Siringoringo (24), teman sekerjanya di salah satu toko roti di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
"Bulan Desember ini rencananya akan menikah bang. Semua sudah setuju," ujar Ida Siringoringo Minggu (23/11/14) di RSU Djasamen Saragih saat menengok jenazah Reza.
Sambil terisak Ida mengaku telah menjalin hugungan dengan Reza selam 2.5 tahun, diungkapkannya, ia terakhir sekali menelepon korban Sabtu malam (22/11/2014). Saat itu Ida sedang di Kisaran berkunjung ke rumah kakaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza Sitorus, ditemukan dalam keadaan tewas Minggu pagi di rumahnya. Selain Reza, adiknya Melly serta sepupunya Anggi Nasution juga menjadi korban penganiayaan B, yang diduga pelaku. Melly bisa lolos karena pura-pura tewas.
B masih sepupu ketiga korban. Sejak beberapa bulan, pelaku sering tinggal di rumah korban di Jalan Sudirman, Kelurahan Proklamasi, Pematangsiantar.
Dijelaskan Marlan Sitorus (52) bapak dari korban tewas Reza Sitorus (22), selama ini terduga pelaku tinggal di rumahnya. Sedangkan ia bersama isterinya tinggal di Porsea, Kabupaten Toba Samosir.
"Mereka berempat tinggal di rumah ku. Masih sepupunya pelaku itu," ujar Marlan Sitorus yang di RS Tiara Jl Menambin.
Ditambahkannya, Anggi Nasution (28) korban sekarat merupakan anak dari kakak isterinya. Demikian juga dengan terduga pelaku. "Jadi istri saya kakak beradik dengan pelaku," ucap Marlan.
Marlan mengaku mendapat khabar Minggu pagi. Ia segera meluncur dari Porsea ke Pematangsiantar . Bapak 3 anak itu tak menyangka, nasib kedua anaknya berakhir tragis.
"Melly itu anak paling kecil dan masih sekolah kelas 3," ucap Marlan.
Rencananya jenazah Reza akan dibawa ke kampung halamannya di Porsea untuk dimakamkan.
Sementera itu, Kapolres Pematangsiantar AKBP Slamet Loesiono menerangkan, pihaknya belum bisa mengungkap modus dan motif atas tewanya Reza dan dua korban sekarat lainnya.
"Kita masih kejar terduga. Belum bisa dipastikan modus dan motifnya. Kita tunggu sampai pelaku dapat. Jadi sabar ya," ungkap AKBP Slamet Loesiono.
(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini