Seratusan orang melakukan aksi demonstrasi menolak reklamasi Teluk Benoa, Bali. Tak seperti biasanya, massa yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa melakukan demo tidak di Pulau Dewata melainkan di Bundaran HI, Jakarta.
Dalam aksinya massa yang berasal dari Bali ini melakukan aksi teatrikal dan bernyanyi bersama sebagai bentuk perlawanan reklamasi Teluk Benoa. Massa juga melakukan aksi longmarch sambil membawa atribut kebudayaan Bali.
Dalam tuntutannya massa menilai ada 13 alasan mengapa reklamasi harus ditolak. Salah satunya, adalah karena reklamasi merusak alam di Pulau Dewata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada pengawalan serius dari pihak kepolisian. Aksi ini juga tidak mengganggu kegiatan car free day di Bundaran HI. Mereka menawarkan peserta car free day untuk menandatangani penolakan terhadap reklamasi di sebuah kain spanduk yang mereka bentangkan.
Mereka berharap agar Presiden Jokowi bisa membatalkan Keppres tentang Reklamasi Bali.
Reklamasi Teluk Benoa masih menjadi kontroversi. Ada pihak yang mendukung proyek ini, ada yang menolak.
Menurut Prof. Dr. Ir. Dietrich Geoffrey Bengen DEA, yang menjabat sebagai Ketua Tim Ahli KK (Kementrian Kelautan dan Perikanan) sekaligus Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB serta Ahli Pengelolaan Pesisir, mengemukakan ada beberapa alasan positif mengapa harus lakukan reklamasi di Teluk Benoa.
Salah satunya adalah, sehatnya hutan mangrove, mencegah banjir, bertambahnya ruang terbuka hijau, meningkatkan aktivitas sosial ekonomi di masyarakat, terpulihkannya kawasan konservasi pulau pudut.