"Menurut laporan masyarakat, sekitar 700 meter di selatan situs Gunung Padang terdapat tumpukan batu. Saya kemudian diantar oleh masyarakat untuk melihat tumpukan yang dimaksud. Letaknya ternyata di bawah pohon bambu dan penuh semak belukar," jelas arkeolog UI, Ali Akbar, Sabtu (22/11/2014).
Menurut Ali, setelah semak belukar tersebut disingkirkan, ternyata berupa struktur atau susunan batu andesit yang berundak atau bertingkat tiga. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan Situs Gunung Padang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur berteras tiga tersebut terletak di Desa Ciukir," urai Ali yang juga dikenal sebagai peneliti Gunung Padang ini.
Yang menarik, menurut Ali, warga setempat menuturkan, seingat mereka sepertinya pernah ada peneliti sebelumnya yang diantar ke lokasi. Tapi mereka tidak diberitahu apa hasil dari kunjungan tersebut.
"Desa Ciukir tersebut cukup luas. Akhirnya diputuskan untuk membuat tim kecil untuk melakukan survei selektif dengan radius 300 meter, sehingga secara keseluruhan berjarak 1 kilometer dari Situs Gunung Padang. Karena pernah dikunjungi peneliti lain, mungkin pernah dicatat. Catatan itu yang perlu dicari untuk mengetahui apakah ada perubahan bentuk struktur pada waktu pertama dicatat dengan kunjungan berikutnya," urai dia.
"Pada saat survei dilakukan, ternyata cukup banyak ditemukan batuan columnar joint baik di sawah maupun di pekarangan rumah warga. Di salah satu lokasi bahkan terdapat beberapa columnar joint dengan posisi rapat dan vertikal atau tegak serta masih menancap di tanah dengan kokoh. Terdapat kemungkinan sumber batu untuk membuat Situs Gunung Padang berasal dari Ciukir. Tentu saja analisis laboratorium yang akan dapat memastikannya," tutup Ali.
(ndr/mad)