Tak Setuju Hari Santri 1 Muharram, PBNU Usul 22 Oktober

Tak Setuju Hari Santri 1 Muharram, PBNU Usul 22 Oktober

- detikNews
Jumat, 21 Nov 2014 18:54 WIB
Jakarta - Jokowi pernah mewacanakan akan menjadikan Tahun Baru Islam 1 Muharram menjadi hari santri. Namun, hal ini tak disetujui pihak NU yang menawarkan hari santri setiap tanggal 22 Oktober.

"Yang kampanye janjikan 1 Muharam hari santri, tolong sampaikan ke Pak Presiden tidak tepat 1 Muharam, yang hari santri Indonesia 22 Oktober," kata Ketua PBNU dalam sambutannya di Konferensi Besar XV Fatayat NU di kantor Kementerian Agama Jl MH Thamrin, Jakpus, Jumat (21/11/2014).

Kalimat itu ditujukan pada Wapres Jusuf Kalla yang menghadiri acara tersebut. Selain JK, hadir juga Menteri Sosial yang juga kader NU, Khofifah Indar Parawansah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang khas itu tanggal 22 Oktober, di mana para santri dengan semangat jihad menyambut pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Surabaya, dan mempertahankan kemerdekaan," sambungnya.

Ia menceritakan sejarah perjuangan umat Islam di Surabaya saat dipimpin KH Hasyim Ashari melawan penjajah. "Kiai Abas dari Cirebon, Kiai Maskur dari Malang, korbannya 22.000 orang tapi alhamdulillah berhasil. Yang pasang bom di komandan NICA itu Harun, santri Tebu Ireng. Jadi hari santri 22 Oktober, bukan 1 Muharram," sambungnya.

Said Aqil yang dulu mendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres ini juga mengatakan bahwa organisasi pimpinannya sudah menobatkan Jokowi-JK sebagai khalifah yang sah. Terkait soal Hari Santri ini, Jokowi sudah mengatakan tak akan terburu-buru mengeluarkan keputusan.

(bil/vid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads