Orang-orang Ini Sejak Pagi Bersihkan Sungai dari Sampah Orang Jakarta

Orang-orang Ini Sejak Pagi Bersihkan Sungai dari Sampah Orang Jakarta

- detikNews
Jumat, 21 Nov 2014 13:22 WIB
Tukang pembersih sungai yang beraksi di KBT Cakung (Foto: Edward Febriyatri/detikcom)
Jakarta -

Musim hujan mulai tiba. Puncak musim hujan di Jakarta diprediksi Januari-Februari 2015. Apa jadinya bila sungai-sungai Jakarta yang menjadi jalan air itu dipenuhi sampah? Orang-orang ini bekerja membersihkan sampah-sampah orang-orang Jakarta di Kanal Banjir Timur (KBT).

Di titik KBT kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta, ada sekitar 40-an orang berbaju overall ala montir berwarna oranye turun setiap pagi, dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 mereka 'berperang' dengan sampah. 'Bersenjatakan' rakit, galah bambu yang dimodifikasi sendiri hingga serokan sampah, mereka menyebar di bantaran KBT.

Para tukang pembersih sungai ini sendiri selain memakai baju overall ala montir, juga melengkapi dirinya dengan topi atau kain yang dibuat kerudung di kepala sampai muka hingga, sepatu boot berwarna hijau. Tak lupa, pelampung untuk keselamatan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara kerjanya satu rakit yang dinaiki satu orang berlalu lalang di sungai selebar 10 meter itu untuk menghalau sampah-sampah ke pinggir. Di pinggir, rekan-rekannya mengambil sampah-sampah itu menumpuknya di bantaran yang berumput. Begitu terus hingga matahari sudah terik hingga pukul 14.00 WIB.

Istirahat dilakukan kapan saja, bila mereka merasa capek. Berteduh di bawah pohon yang rindang, sambil menikmati bekal makan yang mereka bawa sendiri dan termos yang berisi air, teh hingga kopi. Sambil menyeka keringat, mereka melihat kembali sampah berlalu lalang yang berhasil dibersihkan dalam waktu 30 menit. Tak butuh waktu lama, satu jam kemudian sampah kembali menumpuk.

Mereka pun bekerja kembali setelah beristirahat sebentar melepas penat. Menjaring sampah-sampah seperti bungkus makanan, plastik gelas air mineral, hingga sisa makanan. Sampah-sampah itu akan diangkut truk sampah usai pukul 14.00 WIB alias setelah kelar jam kerja para pembersih sungai ini. Berapa banyak sampah setiap harinya?

"Tergantung kondisinya seperti ini. Terkadang bisa satu truk, bahkan lebih. Itu pun bukan truk yang tiga perempat, tapi truk yang besar itu," tutur seorang pembersih sungai, Sihombing (49) yang ditemui detikcom, Jumat (21/11/2014).

Sihombing merupakan salah satu pembersih sungai yang direkrut dan dibayar lepas harian oleh Dinas Kebersihan DKI untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Sihombing yang sebelumnya mencari nafkah ini dengan memulung sampah ini bekerja menjadi pembersih sungai bersama dengan istrinya, Sinaga (46), sejak setahun lalu. Dari 40-an pembersih sungai itu memang ada 2 perempuan. Untuk 8 jam kerja tiap hari, mereka dibayar Rp 82 ribu per orang per hari.

"Awal-awal kerja ada rasa jijik, lagi pula siapa sih yang mau kerja jadi tukang sampah kaya gini. Tapi lama kelamaan kalau kita mikir begini terus, nggak akan selesai selesai kerja kita. Ngapain kita buat susah, ngalir aja," kata Sihombing menyitir filosofi air itu.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads