"Pak, ada pesan dari warga Bandung terkait kenaikan BBM. Logikanya kan dicabut untuk dialihkan ke infrastruktur. Kami yang di perkotaan ingin mengubah perilaku dari angkutan pribadi ke umum. Kami minta bantuan dua hal. Pertama, MRT atau monorel dan bus sekolah. Kalau boleh bisa dipertimbangkan bantu 1 koridor MRT, dibantu melalui APBN. Bantuan bus juga," kata Emil saat komunikasi melalui teleconference dengan JK di Situation Room di Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014).
Menanggapi pernyataan Emil, JK akan mendiskusikan terlebih dulu dengan Kemenhub terkait MRT. Namun soal bus sekolah, JK menolaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dengan Emil, JK juga berkomunikasi dengan Bupati Bojonegoro Suyoto. Suyoto berbicara tentang ketahanan pangan dan energi. Menanggapi ucapan Suyoto, JK berjanji akan ke Bojonegoro pekan depan.
Sedangkan dengan pejabat BMKG, JK menanyakan soal hujan lebat dan asap di Indonesia. Pejabat BMKG tersebut lantas menjelaskan situasi terkini cuaca di Indonesia.
"Lebih baik hujan daripada asap," kata JK yang mengenakan batik hijau ini.
Seorang pejabat Mabes Polri juga ikut berkomunikasi dengan JK. Pejabat berpangkat kombes tersebut lantas menjelaskan soal unjuk rasa terkait BBM dan Polri sudah bisa mengendalikannya.
Menanggapi hal itu, JK berpesan untuk menindak tegas. Karena situasi tidak terkendali terjadi karena tindakan tidak tegas.
"Kalau tutup jalan itu namanya pelanggaran. Kalau orang lempar itu namanya pelanggaran. Tindak tegas," ucap JK.
Setelah bertelekonferensi di Situation Room dengan 3 monitor, JK pindah ke Situation Room utama yang letaknya bersebelahan. JK melihat-lihat ruangan yang diresmikan Presiden SBY pada 2010 ini.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini