Pertemuan 16 Negara: Perlu Kampanye Bersama Cegah Penyelundupan Manusia

Pertemuan 16 Negara: Perlu Kampanye Bersama Cegah Penyelundupan Manusia

- detikNews
Jumat, 21 Nov 2014 09:54 WIB
(Foto: M Aji Surya/detikcom)
Denpasar - Regional Workshop on Irregular Migration through Effective Campaign di Legian Bali berakhir, Kamis (20/11) kemarin. Acara yang dihadiri 53 perwakilan dari 16 negara dan beberapa organisasi internasional ini menghasilkan beberapa rekomendasi.

Diantara rekomendasi yang terpenting adalah menyarankan adanya kerjasama antar-negara dalam kampanye penyadaran publik dalam memerangi penyelundupan manusia. Diyakini, hanya dengan kerjasama yang terintegrasi maka kampanye akan lebih efektif.

Ditekankan, melalui kerjasama antara negara pengirim, negara transit dan negara tujuan penyelundupan manusia maka kampanye akan terhindar dari duplikasi, lebih mengakar, meningkatkan kesadaran dan mampu mengubah perilaku. Untuk itu, disarankan juga dibuatnya sebuah buku panduan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aneka rekomendasi tersebut muncul setelah dilakukan tukar menukar pengalaman antar peserta dan mendalami arti penyebaran informasi yang tuntas. Mereka selama dua hari mencari formula terbaik dan praktis berkampanye dalam konteks masyarakat yang berbeda-beda.

Dalam kegiatan yang dihelat Indonesia dan Selandia Baru tersebut tidak membicarakan secara mendalam tentang asal muasal penyelundupan manusia, seperti faktor ekonomi dan politik. Lokakarya hanya mendiskusikan pencegahan melalui kampanye yang tertuju pada target tertentu.

Kegiatan dalam kerangka The Bali Process itu dihadiri negara-negara yang biasa terkait dengan penyelundupan manusia. Selain Indonesia, ada Amerika, Afghanistan, Banglades, Malaysia, Thailand dan lainnya.

Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu, Andy Rachmianto menyatakan bahwa pertemuan dua hari ini telah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pencegahan penyelundupan manusia. Yang jadi PR sekarang hanyalah bagaimana mengimplementasikan semua rekomendasi tersebut sehingga manfaat lebih nyata.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads