Soal Bentrok di Batam, Sutiyoso: Ada Kecemburuan karena TNI Banyak Nganggur

Soal Bentrok di Batam, Sutiyoso: Ada Kecemburuan karena TNI Banyak Nganggur

- detikNews
Kamis, 20 Nov 2014 23:50 WIB
Jakarta - Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyoroti akar masalah bentrokan antara personel TNI dengan personel Kepolisian RI di Batam, Kepulauan Riau. Kecemburuan akan tugas dan kesejahteraan dipandangnya sebagai sumber konflik klasik antar keduanya.β€Ž
β€Ž
"β€ŽJadi, terjadi kecemburuan sosial," kata Sutiyoso usai menghadiri acara Muhammadiyah Forum Perdamaian Dunia ke-5 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014) malam.

Kecemburuan itu terjadi semenjak reformasi, saat tugas antara TNI dan Polri dipisah. Lahan kerja Polri menjadi lebih 'meriah', misal penanganan terorisme hingga penanganan gerakan separatisme juga Polri ikut berperan.

"β€ŽKalau saya dulu kan kenyang. Kenyang tugas. Di Kalbar saya terlibat, di Timtim saya terlibat, di Aceh juga. Tapi tentara sekarang banyak ngangurnya. Jadi kalau bencana suruh kumpulin jenazah. (Padahal) Mereka butuh tugas-tugas terhormat," kata mantan Wakil Komandan Jenderal Kopassus dan mantan Panglima Kodam Jaya ini.
β€Ž
Gaji prajurit TNI juga sangat kecil. Proyek sampingan akhirnya menjadi tambatan kesejahteraan dari kondisi yang memprihatinkan ini. β€Ž"Karena kehidupan Polisi dengan TNI kalau makin banyak proyekan makin banyak rezekiβ€Ž," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih lagi, faktor bentrokan yang lain, sikap sensitif khas prajurit muda juga berperan. Dikombinasikan dengan kebosanan keseharian karena kurangnya tugas bermartabat, maka emosi prajuritβ€Ž bisa mudah tersulut.

"β€ŽDi asrama kerja apa suruh latihan baris-berbaris begitu terus kan bosan, sementera daerah konflik tidak ada lagi," katanya.

β€ŽMenurut Sutiyoso, TNI seperti disingkirkanβ€Ž pasca reformasi ini. Lalu apa perlu TNI dan Polri disatukan kembali seperti Orde Baru dahulu kala?

"Itu perlu Undang-undang karena sekarang sudah dipisah antara keamanan dan pertahanan," kata Sutiyoso.

Untuk aspek tindak-lanjut bentrokan di Batam itu sendiri, Sutiyoso menyebut Perwira daerah yang bersangkutan harus diberi sanksi.

"β€ŽPara perwiranya juga harus diberikan hukuman. Ditunda pangkatnya. Barangkali jadi pelajaran biar bisa mengawasi prajurit," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

(dnu/spt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads