"Naiknya rata-rata 20 persen. Ya memang kita agak beda," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai Rakor soal rata-rata kenaikan tarif angkutan kota di Jabar di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Menurut pria yang akrab disapa Aher itu, perhitungannya saja yang berbeda. Namun, sebenarnya hasilnya tidak berbeda jauh dengan hitung-hitungan pemerintah yang hanya mematok kenaikan 10 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang nomor satu di Jawa Barat itu meyakinkan tidak ada aksi mogok massal dari para sopir angkot pasca diumumkannya kenaikan harga BBM. Pesalnya, sosialisasi kenaikan tarif 20 persen terbilang baik.
"Tidak ada gejolak, karena kita cepat geraknya dan sosialisasinya. Sehingga, tidak ada angkot yang mogok," pungkas Aher.
(aws/nwk)