PT Pindad Lirik Produksi Kembang Api yang Nilai Impornya Capai Rp 600 M

PT Pindad Lirik Produksi Kembang Api yang Nilai Impornya Capai Rp 600 M

- detikNews
Kamis, 20 Nov 2014 01:14 WIB
Koleksi produksi Pindad (Foto: David/detikcom)
Jakarta - PT Pindad divisi munisi tertarik untuk melebarkan pasarnya, yaitu dengan membuat kembang api. BUMN ini melirik keuntungan dari impor kembang api yang mencapai Rp 600 miliar.

"Kebetulan kami diajak investor dari Tiongkok dan kami tertarik. Jika berhasil, Pindad bisa mendapatkan bagian dari kebutuhan kembang api Rp 600 miliar itu," kata Kepala Divisi Munisi Pindad I Wayan Sutama di kantornya, Turen, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2014).

โ€ŽWayan mengetahui nilai impor itu karena kembang api yang ada di Indonesia didominasi dari Tiongkok dan Jepang. Kembang api yang dimaksud Wayan adalah kembang api besar yang biasa digunakan dalam acara perayaan seperti tahun baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kembang apinya berukuran paling kecil 120 mm.โ€Ž Kembang api, saya lihat di TV, ada kejuaraan dunia kembang api, jadi sudah lama saya pikirkan," kata Wayan.

โ€ŽPindad munisi disebut Wayan sudah memulai program untuk memproduksi kembang api dalam waktu dekat. Hal ini karena Pindad sudah memiliki tenaga ahli dan gedung untuk pembuatannya, yang tidak berbeda jauh dengan pembuatan munisi tempur.

"Kami tinggal menunggu kesiapan investor. Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan Polri, sebab pembelian kembang api harus dilengkapi izin keramaian," kata Wayan.

Dengan penjualan kembang api, PT Pindad berharap hasilnya bisa untuk menambah pemasukan. Sehingga dapat mengembangkan produk-produk munisi Pindad seperti roket dan munisi kaliber besar.

"Mesinnya akan kita ambil supaya kita nggak impor lagi, mudah-mudahan jadinya dalam bulan ini," tutup Wayan.

(vid/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads