Di Depan Para Rektor PTN, Menteri Nasir Minta Maaf Telat dan AC Gedung Rusak

Di Depan Para Rektor PTN, Menteri Nasir Minta Maaf Telat dan AC Gedung Rusak

- detikNews
Rabu, 19 Nov 2014 17:06 WIB
Jakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi‎ (Menristek Dikti) M Nasir bertemu rektor, pembantu rektor dan direktur politeknik negeri seluruh Indonesia hari ini. Dalam sambutannya, ia meminta maaf karena datang terlambat dan pendingin ruangan rusak.

Kegiatan tersebut diadakan di Ruang Auditorium, Lantai 2, Gedung D Komplek Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014). Sejak pukul 15.00 WIB ruangan itu sudah ramai didatangi ratusan rektor dan wakil rektor perguruan tinggi negeri (PTN), serta direktur Politeknik seluruh Indonesia.

Nasir tiba pukul 15.45 WIB. Nasir yang mengenakan baju batik lengan panjang bernuansa hijau kecoklatan itu terlihat melangkah buru-buru ke dalam ruangan. Ia bercipika-cipiki serta ngobrol ringan dengan beberapa rektor PTN sebelum memulai pidatonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengawali sambutannya, Nasir meminta maaf karena datang terlambat. Sehingga acara yang sedianya dimulai pukul 15.00 WIB itu jadi molor.

"Tadi ada undangan mendadak, pelantikan Gubernur DKI Jakarta, yang satu-satunya dilantik di Istana. Cukup ramai sekali pemberitaannya," ucapnya. Ia mengaku baru pertama kali bertemu dengan seluruh tamu undangan itu semenjak menjabat menteri.

Nasir sepertinya ikut merasakan suasana di ruangan itu panas. Beberapa orang tampak mengipas-ngipas tubuhnya dengan kertas. Melihat itu, ia pun kemudian meminta maaf.

"Mohon maaf kedatangan ini disambut AC mati. Bukan berarti menterinya baru, AC-nya mati," kelakar Nasir. "Saya mohon maaf," sambungnya lagi.

Acara hingga kini pukul 16.22 WIB masih berlangsung. Nasir menyampaikan pandangannya mengenai berbagai permasalahan di dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

(bar/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads