Saat Kenaikan Harga BBM di Indonesia Jadi Bahan Diskusi di Singapura

Laporan dari Singapura

Saat Kenaikan Harga BBM di Indonesia Jadi Bahan Diskusi di Singapura

- detikNews
Rabu, 19 Nov 2014 16:36 WIB
Prof Neo Boon Siong dari Nanyang Technological University (Foto: Bagus PN/detikcom)
Jakarta - Indonesia baru saja mengalami kenaikan harga BBM bersubsidi sebanyak Rp 2.000 per jenisnya. Rupanya kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini cukup menarik perhatian Prof Neo Boon Siong dari Nanyang Technological University.

"Negara tetangga kita baru saja memiliki presiden baru dan baru saja mengalami kenaikan harga bahan bakar. Ini merupakan tantangan presiden baru itu karena harus membuat gebrakan," ujar Neo di Suntec Singapore Convension and Exhibition Centre, Singapura, Rabu (19/11/2014).

Padahal Indonesia dulunya merupakan eksportir minyak yang besar. Tetapi tidak bisa mempertahankan kapabilitasnya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menarik perhatian, karena sistem desentralisasi rupanya tetap bisa ikuti satu aturan pusat," imbuh dia.

Dia pun mencontohkan lagi adanya perusahan kamera yang dulunya ternama namun kini kalah bersaing inovasi dengan produsen kamera lainnya. Kemudian dia menambahkan bahwa inovasi teknologi harus dikembangkan.

Hal itu disampaikan dalam acara Hitachi Innovation Forum Asia. Sebagai akademisi dia menyoroti akan perkembangan Singapura yang sangat berdampingan dengan teknologi.

"Kami terus bertahan dari ketergantungan inovasi baru. Ini yang membuat kami terus berinovasi. Saya pikir seluruh dunia harus memanfaatkan inovasi baru untuk efisiensi," pungkas dia.

(bpn/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads