"Kalau bantuan kesejahteraan sosial ini memang ada kaitannya dengan kenaikan BBM. Kalau KIP dan KIS, itu selalu diberikan. Ini subsidi yang dialihkan," kata Wapres Jusuf Kalla usai meninjau di Kantor Pos Jakarta Timur, Jalan Pemuda, Jaktim, Rabu (19/11/2014).
Bantuan Simpanan Kesejahteraan Sosial ini diberi Rp 200 ribu setiap bulan. Untuk pemberian pertama ini digabung selama dua bulan sehingga warga menerima Rp 400 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KKS ini sama saja (dengan KPS saat periode SBY). Pemerintahan berkelanjutan dan tidak semuanya harus diubah," sambungnya.
Saat ini Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk warga belum sepenuhnya terbagi. Namun, warga masih tetap mengambil dana bantuannya dengan menggunakan KPS yang nantinya akan diganti oleh KKS.
Di seluruh Indonesia, JK menyebut penerima KKS sekitar 15,5 juta keluarga. Data ini diambil darri data penerima BLT di periode SBY. Kemungkinan jumlah ini akan lebih besar karena adanya pelebaran kategori penerima bantuan dari yang 'miskin' menjadi rentan miskin.
Namun, JK tak menutup kemungkinan jika ada pengurangan jumlah warga yang menerima.
"Ya sudah cukup ini (jumlah penerimanya sekarang). Kalaupun akan berkurang, itu karena ada kemajuan dari warga makanya ada perubahan. Setiap tahun kita harapkan penurunan bukan justru malah naik," pungkasnya
Dalam kunjungannya ini, JK sempat berdialog dengan warga mengenai bantuan ini. Ia menjelaskan bantuan ini untuk warga karena ada kenaikan harga BBM.
(bil/rmd)