Bakal calon ketum Partai Golkar Zainuddin Amali memprotes usulan percepatan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) pada akhir November. Zainuddin meminta Aburizal Bakrie konsisten terhadap hasil pleno DPP yang memutuskan jadwal Munas pada Januari 2015.
"Harusnya DPP yang dipimpin Ical konsisten dengan apa yang diputuskan pada saat pleno beberapa hari lalu. Pleno itu dipimpin langsung Ical yang memutuskan Munas pada bulan Januari 2015," ujar Zainuddin Amali saat dihubungi, Rabu (19/11/2014).
Percepatan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar memang disuarakan pengurus DPD tingkat I saat menyampaikan pandangan umum pada Rapimnas di Yogyakarta. Meski belum sah jadi keputusan Rapimnas, Ketum Ical mengakomodir keinginan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Munas Pekanbaru juga menghendaki Munas dilakukan tahun 2015. Tidak bisa Rapimnas Yogyakarta mengalahkan keputusan Munas Pekanbaru," tegas dia.
Zainuddin menyebut pelaksanaan akhir November masuk kategori Munas Luar Biasa. Padahal tidak ada keadaan memaksa yang jadi syarat gelaran Munaslub saat ini.
"Keadaan genting memaksa nggak ada, agenda politik nasional sudah selesai. Jadi apa yang dianggap memaksa sangat luar biasa ini? Jangan sampai Ical dan sejumlah pengurus DPP tidak konsisten dengan keputusan yang sudah dibuat sebelumnya," tutur dia.
(fdn/trq)