Lantas, seperti apa gambaran kapal Sophie Rickmers yang dimaksud itu? Berikut penelurusan detikcom dari berbagai sumber.
Shopie Rickmers adalah kapal barang dengan mesin uap yang karam di perairan Teluk Proa Loat, Sabang, Aceh, saat Perang Dunia II. Kapal ini punya kaitan erat dengan pengusaha galangan kapal dari Bremerhaven, Jerman, Rickmer Clasen Rickmers. Sejak 1934, Rickmers punya rintisan galangan kapal di Bremerhaven. Salah satu kapal produk perusahaannya adalah Sophie Rickmers yang diproduksi pada 1920.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 70 tahun lebih, Sophie punya peran penting bagi biota laut seperti terumbu karang, ikan, dan alga. Sebagian pelancong yang punya hobi menyelam dan snorkeling ke Sabang pasti pernah melihat bangkai kapal ini. Tidak hanya wisatawan domestik, namun pelancong dari mancanegara gemar menyelam ke perairan untuk melihat langsung Sophie. Namun, untuk melihat kapal yang berada di dasar laut ini perlu perjuangan berat sehingga tidak sembarangan orang yang bisa melihatnya. Bahkan, untuk wilayah Asia Tenggara, bangkai kapal Sophie ini sudah terkenal bagi para wisatawan.
Dianggap punya peranan penting karena Sophie memiliki bangkai kapal dengan kerangkanya yang masih kuat. Kerangka ini menjadi tempelan terumbu karang sebagai 'rumah' jutaan biota laut. Hampir sebagian besar penyelam yang sudah melihat langsung bangkai kapal ini mengaku punya memori yang tidak akan bisa dilupakan. Dari sisi sejarah, bangkai kapal ini juga punya sejarah terkait peperangan yang terjadi di Perang Dunia II hingga penyitaan yang dilakukan Belanda.
Adapun sejak jaman Belanda, Sabang, Aceh diakui sebagai jalur pelabuhan untuk perdagangan internasional dari berbagai kapal di seluruh dunia. Meski kondisi pelabuhan yang natural, tetap menjadikan Sabang sebagai salah satu jalur favorit dari negara-negara Eropa.
Polemik pembongkaran bangkai Kapal Sophie yang terlanjur punya nilai sejarah karena diawali munculnya rencana Pemerintah Kota Sabang yang bakal membangun bunker minyak bawah laut di area yang terdapat bangkai yang karam tersebut. Rencananya, bunker minyak yang dibangun ini sangat besar karena bertujuanmelayani kapal-kapal besar yang sering melintas tak jauh dari perairan Sabang.
(hat/ndr)