Polri: Keperawanan Bukan Ukuran Lulus Tidaknya Calon Polwan

Polri: Keperawanan Bukan Ukuran Lulus Tidaknya Calon Polwan

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 14:31 WIB
Jakarta - Human Right Watch (HRW) mempermasalahkan adanya 'tes keperawanan' dalam penerimaan calon Polisi Wanita (Polwan). Menanggapi itu, Mabes Polri berpendapat keperawanan bukan tolok ukur kelulusan seorang peserta yang ingin menjadi Polwan.

"Soal keperawanan bukan jadi ukuran lulus tidaknya seorang peserta. Kalau dia tidak perawan tapi sehat maka dia dinyatakan lulus. Tapi kalau dia perawan tapi dinyatakan tidak sehat, maka panitia menyatakan dia tidak lulus," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Menurut Ronny, setiap calon siswa kepolisian dilakukan pemeriksaan menyeluruh luar dan dalam. Tidak hanya perempuan, juga laki-laki. Bagi peserta perempuan tes dalam dilakukan oleh dokter wanita. Tes dilakukan dengan memeriksa alat vital atau bagian reproduksi, baik itu perempuan atau laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini dilakukan untuk mengetahui apakah peserta itu mengidap penyakit, misal saja tumor. Jadi include (bagian)," papar Ronny.

Kegunaan mengetahui penyakit peserta tersebut adalah karena peserta atau calon siswa kepolisian akan digembleng fisiknya selama mengikuti pendidikan.

"Juga mengetahui apakah dia mengidap penyakit menular atau tidak. Mereka kan selama pendidikan tidur bersama-sama, begitu juga mandi," jelas Ronny.

(ahy/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads