"Tersangka berhasil ditangkap anggota pada Minggu (16/11) malam di kawasan Cakung, Jakarta Timur," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto kepada wartawan, Selasa (18/11/2014).
Didik mengungkapkan, Getwin terlibat sejumlah kasus pemerasan terhadap warga. Sebelumnya, Subdit Resmob Polda Metro Jaya telah menangkap komplotannya, yakni Slamet (PNS Kemenhan) dan Rumain (oknum TNI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Handik Zusen mengatakan, Getwin merupakan otak perampasan modus tersebut.
"LP-nya sudah banyak. Dia sama Rumain itu otaknya, dan Getwin ini mengerti cara-cara penangkapan karena dia mantan polisi," jelas Handik.
Getwin tercatat pernah menjadi anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya. Getwin di-PTDH tahun 2012 karena terlibat kasus pemerasan.
Terakhir, mereka Getwin Cs memeras dan menculik korban di Jl Hang Lekir, Jaksel tanggal 27 Mei 2014 lalu. Saat itu korbannya meninggal, karena dilempar dari mobil.
"Tetapi pengakuan mereka, korban melompat dari dalam mobil saat mobil melaju dalam kecepatan 60 Km/jam," lanjut Handik.
Sebetulnya, Getwin ini juga pernah ditangkap aparat Polsek Tanjung Priok pada Senin (15/9/2014) lalu, setelah mobil Toyota Avanza yang ditumpanginya bersama temannya bernama Tri, menyerempet motor lalu diamuk massa. Saat diamankan, polisi menemukan 3 pasang pelat nomor kendaraan bodong, 1 pucuk senjata api mainan dan 1 lembar KTA atas nama Hendri.
"Saat itu, Getwin dicurigai karena ada lencana polisi, dan pelat nomor palsu. Getwin sendiri saat itu sudah diketahui merupakan pecatan polisi," ungkapnya.
Karena di Polsek Tanjung Priok tidak ada LP terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan Getwin, maka Polsek setempat saat itu melimpahkan ke Polsek Cakung. Sebab saat itu, ada anggota yang mengenali bahwa Getwin merupakan DPO Polsek Cakung.
"Tetapi di Polsek Cakung kemudian dilepaskan karena tidak cukup bukti. Anggota kami lalu menangkapnya setelah keluar dari Polsek Cakung, berhubung di kami ada LP-nya," pungkasnya.
Saat ini Getwin masih diperiksa intensif penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Polisi sendiri masih mengejar dua komplotannya yakni Usman dan Wandi, warga sipil yang terlibat kasus pemerasan bersama Getwin.
(mei/gah)