Diplomasi Musik ala Tohpati di Negeri Paman Sam

Washington -

Indonesia memiliki kekayaan musik tradisional yang luar biasa. Jika dikelola dengan baik, potensi itu dapat menjadi alat diplomasi untuk mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Untuk lebih memperkaya khazanah musik Indonesia, gamelan tradisional perlu diolah secara lebih kreatif dengan cara memadukannya bersama musik modern.

Salah satu musisi papan atas Indonesia yang mengembangkan perpaduan semacam itu adalah Tohpati. Bersama grup Simak Dialog, legenda jazz Indonesia itu memadukan kendang dengan alat musik modern seperti gitar dan keyboard.

“Indonesia itu kaya dengan banyak sekali musik tradisional. Kalau kita inovatif menggabungkan musik tradisional dengan musik modern, akan jadi sesuatu yang baru. Misalnya kendang. Kendang itu alat musik yang dahsyat, tidak kalah sama tabla dari India, tapi hanya kalah populer,” kata Tohpati dalam sebuah perbincangan dengan detikcom di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (17/11/2014).

Bulan ini Tohpati menghabiskan waktu dua minggu di Amerika Serikat dalam rangka promosi album baru Simak Dialog berjudul Live at Orion. Tohpati bersama empat orang anggota timnya, termasuk pendiri Simak Dialog Riza Arsyad, berkeliling di New York dan Washington DC. Kegiatannya antara lain adalah live radio di Princeton University (New Jersey), live concert di Paul Robeson Center for Art (New York), dan live concert di Bohemian Caverns Jazz Club (Washington DC).

Dari kunjungannya ke berbagai tempat itulah Tohpati menyimpulkan bahwa musik jazz Indonesia tidak kalah dari Amerika. Saat ini Amerika memang masih unggul karena mereka sudah lebih dulu memulai perjalanan mereka dengan musik jazz. Namun, dia yakin suatu saat nanti musik Indonesia akan sanggup melampaui Amerika.

“Saya perkirakan musik jazz Indonesia akan melebihi Amerika, karena kita punya kekayaan musik yang jauh lebih dahsyat dibanding mereka,” ujar salah satu gitaris terbaik yang dipunyai Indonesia ini.

Lebih jauh, pria bernama lengkap Tohpati Ario Hutomo ini mengaku girang dengan perkembangan muzik jazz Indonesia. Saat ini peminat jazz di Tanah Air semakin banyak. Selain itu, muncul musisi-musisi muda berbakat yang membuat dunia jazz Indonesia makin bergairah.

Tantangan selanjutnya, menurut dia, adalah mengangkat musik Indonesia ke level internasional. Untuk itu diperlukan peran pemerintah yang lebih aktif dan berpikiran terbuka guna membantu promosi dan menjadi jembatan informasi.

“Terbuka maksudnya ketika bicara tentang musik Indonesia, jangan hanya musik yang etnik tradisional. Kombinasi musik tradisional dengan musik modern juga bisa membawa karakter Indonesia,” tandasnya.

(rmd/rmd)