Seperti dituturkan Direktur Infrastruktur Jababeka, Rahendra, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (15/11/2014). Seperti diketahui beragam industri, antara lain tekstil dan manufaktur, berdiri di kawasan tersebut.
Menurut Rehendra, tanggul jebol sejak Kamis (13/11) lalu. Perbaikan pun dilakukan pemerintah dengan membuat semacam bendung dengan membuat tanggul sementara dari tanah dan lumpur yang dilapisi plastik. Ini dilakukan agar air tidak merembes selama proses perbaikan berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak jebolnya tanggul masyarakat dan kawasan industri tidak mendapati pasokan air," kata Rahendra melalui sambungan telepon.
Menurut Rahendra, bila perbaikan tidak kunjung terselesaikan, maka industri yang ada di Jababeka terancam tidak beroperasi karena kurangnya pasokan air.
"Kegiatan ekspor terganggu, lumpuh sehari saja sudah luar bisa kerugiaannya," keluhnya.
(ahy/ear)