Kedelapan calon itu adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Mohammad Soleman Hidayat, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Zainudin Amali, dan ketua umum inkumben Aburizal Bakrie (Ical).
Hasil sigi lembaga survei Poltracking Institute menempatkan Priyo Budi Santoso sebagai kandidat paling unggul dengan skor 6,51 poin, disusul Hajriyanto Y Thohari (6,31), Agung Laksono (6,03), MS Hidayat (5,59), Agus Gumiwang Kartasasmita (5,8), Airlangga Hartarto (5,73), Aburizal Bakrie (5,61), dan Zainudin Amali (4,98). Penilaian ini menggunakan skala 1-10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata Ical menyimpan sebuah 'kunci' yang bisa menjadikan dia memenangkan perebutan kursi ketua umum Partai Golkar.
Sikap Koalisi Indonesia Hebat yang dianggap tak konsisten tentang lobi damai dengan Koalisi Merah Putih kian menyolidkan dukungan kader di tingkat bawah untuk Ical. Kader di tingkat bawah mendukung agar Golkar tetap di KMP dan menjadi kekuatan penyeimbang bagi pemerintah.
"Calon ketua umum yang mengatakan akan membawa Golkar ke pemerintah salah strategi, karena kader di bawah tidak menginginkan itu. Saat ini beda dengan masa pencapresan dulu," kata politisi Golkar yang tak mau disebutkan namanya itu saat berbincang dengan detikcom, Jumat (14/11/2014).
Kader Golkar di tingkat bawah menurut sang politisi memendam akumulasi kekecewaan dengan kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Puncaknya saat tak ada satu pun kader Partai Golkar yang diangkat menjadi menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi.
"Di eksekutif tidak melibatkan Golkar yang merupakan partai kedua pemenang pemilu, lha kok di legislatif maksa mau proporsional," kata dia. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah pembentukan kabinet tidak melibatkan Partai Golkar.
"Ini yang membuat kader di tingkat bawah kecewa, mereka pun mendukung sikap Ical untuk tetap di KMP," kata si politisi tersebut.
Ical sendiri mengaku siap kembali memimpin Partai Golkar. Apalagi menurut dia ada 463 dari dari 560 DPD tingkat I dan DPD II yang sudah menyatakan mendukung.
"Seumpamanya memang jumlahnya banyak seperti apa yang disampaikan, maka tentu saya dosa kalau tidak menyikapi itu dengan positif," kata Ical saat tiba sebelum rapat pleno di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (13/11/2014) malam.
(erd/nrl)