Ini 4 Ungkapan Gembira Ahok Diangkat Jadi Gubernur Jakarta

Ini 4 Ungkapan Gembira Ahok Diangkat Jadi Gubernur Jakarta

- detikNews
Jumat, 14 Nov 2014 15:08 WIB
Ini 4 Ungkapan Gembira Ahok Diangkat Jadi Gubernur Jakarta
Jakarta - Penantian panjang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta berbuah kegembiraan. Meski minus anggota dari Fraksi Koalisi Merah Putih, Ahok telah resmi diangkat menjadi pengganti Joko Widodo (Jokowi). Perasaan Ahok kini senang bukan kepalang.

Suami Veronita Tan ini diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam sidang paripurna DPRD DKI Jakarta. Sidang itu hanya dihadiri 36 anggota dari Koalisi Indonesia Hebat. Sedangkan 48 anggota dewan dari KMP menolak hadir dan menganggap paripurna cacat hukum.

Meski tidak memenuhi kuorom, pengangkatan Ahok menjadi orang nomor satu di Jakarta berjalan mulus. Anggota dewan yang hadir mendukung penuh Ahok menjadi gubernur dalam paripurna 'kilat' itu. Ahok pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut 4 kegembiraan Ahok:

1. Terima Kasih Kawan-kawan DPRD

DPRD DKI Jakarta resmi mengesahkan Ahok menjadi Gubernur DKI. Ahok pun berterima kasih kepada DPRD karena mengikuti perintah konstitusi.

"Kita terima kasih kepada DPRD yang telah melaksanakan perintah konstitusi, termasuk permintaan untuk melaksanakan surat dari Kemendagri," kata Ahok usai Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

"Itu yang kita sampaikan terima kasih saja ke kawan-kawan DPRD yang melaksanakan ini (Rapat Paripurna Istimewa penetapan Ahok menjadi Gubernur)," sambungnya.

Ahok menilai sebetulnya tanpa Rapat Paripurna DPRD pun Presiden Jokowi tetap akan melantik dirinya. "Jadi sebetulnya tanpa Paripurna DPRD pun presiden akan melantik. Cuma kita kan orang Timur suka upacara gitu (Rapat Paripurna) dari dulu, supaya DPRD ada paripurna ada acara," jelas mantan Bupati Bangka Belitung Timur.

Posisi DPRD bukan berarti dapat menyandera pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penetapannya sebagai gubernur merupakan aturan konstitusi.

"Bukan berarti DPRD bisa menyandera pelantikan kita. Karena ini kan undang-undang yang menunjukkan DPRD masih banyak yang mengerti tata krama," lanjutnya.

Menurut Ahok pelantikannya sebagai Gubernur DKI tergantung Presiden Joko Widodo. "Tergantung Presiden. Presiden tanda tangan, terus dilantik. Kalau (Presiden) nggak sempat (melantik), Wapres. Wapres nggak sempat, Mendagri. Pelantikannya nanti di Ibu Kota," tutupnya.

2. Senang DPRD Tidak Dikuasai KMP

DPRD DKI Jakarta resmi mengangkat Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI. Ahok mengaku senang karena mendapat dukungan dari anggota dewan.

"Perasaan ya senang saja, DPRD di Ibu Kota ternyata tidak dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP)," ucap Ahok usai menghadiri rapat paripurna DPRD dengan agenda pengangkatan dirinya sebagai gubernur di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Ahok mengaku tidak khawatir soal demo besar yang mengancam saat pelantikan dirinya nanti. Menurut dia ancaman tersebut tidak akan menjadi masalah selama DPRD DKI mendukungnya.

"Saya akan khawatir kalau semua di DPRD ini nggak ada yang dukung, tapi ini kan dukung semua DPRD," ujar Ahok yang mengenakan setelan jas ini.

Menurutnya, usaha politisi DPRD yang tergabung dalam Kolisi Merah Putih DKI untuk menjegalnya tidak mudah. Karena ternyata sebagian besar anggota DPRD mendukung Ahok.

"Kalau (KMP) mau duduki, ya duduki Ibu Kota kan, (tapi nggak bisa)," ucap Ahok yang didampingi sejumlah anggota DPRD ini.

Rapat paripurna ini diikuti PDIP 19 anggota, Hanura 8 anggota, PKB 6 anggota, dan NasDem 3 anggota jadi total 36 anggota. Sedang KMP Jakarta tidak ada yang hadir yaitu Gerindra 15 anggota, PKS 11 anggota, PPP 10 anggota, Demokrat 10 anggota, dan PAN 2 anggota, total 48 anggota. Ketua DPRD Edi Prasetyo dari PDIP menyatakan, kuorum atau pun tidak, pihaknya tetap menggelar rapat pengesahan Ahok sebagai gubernur.

3. Foto Bersama

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sumringah usai mengikuti paripurna istimewa pengangkatan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bersama anggota dewan, Ahok berfoto bersama.

"Dukung Pak Ahok!" teriak anggota dewan yang mengerumuni Ahok di ruang paripurna DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (14/11/2014).

Ahok yang mengenakan setelan jas lengkap dengan peci beberapa menit berfoto dengan anggota dewan yang berasal dari fraksi-fraksi pendukung Jokowi-JK yakni PDIP, NasDem, PKB dan Hanura.

Paripurna 'kilat' ini memang tidak dihadiri fraksi Koalisi Merah Putih yakni Gerindra, PKS, PAN, Golkar dan PPP. Tapi meski kursi dewan banyak yang kosong, Ahok tetap terlihat gembira.

"Perasaan saya senang saja DPRD Ibukota ternyata tidak dikuasai Koalisi Merah Putih," kata Ahok disambut tawa anggota dewan.

4. Kekhawatiran 'Dibalas' Dukungan

Rapat paripurna DPRD DKI Jakarta telah mengesahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur hingga 2017. Para anggota yang hadir meneriakkan yel-yel mendukung kepemimpinan Ahok.

"Dukung! Dukung Pak Ahok!" teriak mereka sambil mengepalkan tangan.

Hal itu mengemuka saat Ahok diwawancarai wartawan usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). Ahok didampingi oleh para anggota DPRD.

"Saya akan khawatir kalau semua di DPRD ini nggak ada yang dukung, tapi ini kan dukung semua DPRD," ucap Ahok sambil tersenyum saat ditanya wartawan apakah dia khawatir tidak didukung DPRD.

Mendengar ucapan Ahok, para anggota dewan langsung meneriakkan yel-yel, "Dukung Pak Ahok!"

Rapat paripurna hari ini tidak diikuti oleh semua anggota. Yang hadir hanya anggota dari PDIP (19 orang), Hanura (8), PKB (6) dan NasDem (3). Sedang politisi dari Koalisi Merah Putih DKI Jakarta yaitu Gerindra 15 anggota, PKS 11 anggota, PPP 10 anggota, Demokrat 10 anggota, dan PAN 2 anggota, tidak hadir. Sejak jauh hari, mereka memang berniat menjegal Ahok.

Rapat paripurna hari ini dipimpin Prasetyo Edi dari PDIP. Pras menyatakan, kuorum atau pun tidak, pihaknya tetap menggelar rapat pengesahan Ahok sebagai gubernur. Edi menjadikan payung Kemendagri sebagai dasar pengesahan tersebut.
Halaman 2 dari 5
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads