Ini Kata SC Rapimnas Golkar Soal Materi yang Ditolak di Rapat Pleno

Ini Kata SC Rapimnas Golkar Soal Materi yang Ditolak di Rapat Pleno

- detikNews
Jumat, 14 Nov 2014 11:39 WIB
Jakarta - Rapimnas Golkar dikabarkan akan jadi ajang pematangan skenario Aburizal Bakrie kembali menguasai partai belambang pohon beringin itu, dengan membahas sejumlah agenda Musyawarah Nasional (Munas). Namun agenda Munas itu ditolak di Rapimnas. Apa kata Steering Commitee (SC) Rapimnas Golkar soal penolakan ini?

Anggota SC Firman Subagyo menerangkan bahwa setelah SC terbentuk dengan dipimpin oleh Nurdin Halid, mereka bekerja cepat dengan melakukan rapat konsultasi di Bandung. SC langsung menyusun materi rancangan Munas untuk dibahas di Rapimnas.

"Pikiran kita positif karena Rapimnas akan menentukan munas jadi inisiasi rancangan-rancangan materi yang akan disampaikan di Rapimnas agar materinya bisa diterima daerah," kata Firman saat dihubungi, Jumat (14/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Firman, materi Munas selama ini seringkali terlambat dan tidak sempat dikoreksi. Hal inilah yang ingin dihindari SC Rapimnas.

"Tapi niat baik panitia Rapimnas, ada yang berpandangan materi ini kurang tepat. Kalau materi Munas jauh sebelumnya diserahkan kan lebih baik daripada mendadak. Tapi teman-teman pandangannya sudah beda-beda," jelas Ketua DPP Golkar ini.

Rapat pleno DPP yang berlangsung tadi malam akhirnya sepakat bahwa Rapimnas Golkar tanggal 18-19 November 2014 di Yogyakarta hanya akan membahas tentang isu-isu aktual partai. Firman menyebut Ketum Golkar Aburizal Bakrie mengambil keputusan ini dengan bijak.

"Ketum cukup bijak, objektif akhirnya diputuskan Rapimnas di Yogyakarta tidak bahas materi rancangan Munas tapi itu nanti diterima DPP sebagai masukan awal lalu dibahas oleh panitia Munas yang akan datang," ujar Wakil Ketua Baleg DPR ini.

Awalnya, ada isu yang menyebutkan bahwa Rapimnas ini akan jadi ajang bagi pendukung Ical menyiapkan materi Munas agar bos Bakrie Group itu bisa terpilih lagi secara aklamasi. Namun, Ical sudah membantah isu tersebut.

(imk/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads