"Kita bisa lihat bagimana gambar yang didapatkan dengan teknologi yang dimiliki oleh BIG ini, bahkan sampai tingkat ketinggian tanah, dan topografinya," ucap Ferry usai melakukan kunjungan kerja di kantor BIG, Jl Raya Bogor, Cibinong, Bogor, Kamis (13/11/2014).
Teknologi yang dimiliki BIG dalam hal pemetaan tanah dinilai Ferry sangat berguna untuk program pembangunan tol laut yang digagas Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sangat-sangat luar bisa. Terima kasih BIG. Inilah yang menjadi dasar, landasan dan perangkat yang membantu dalam tugas-tugas kami," tambah Ferry.
BIG yang dulunya bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas di bidang informasi geospasial meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi. BIG juga bertugas menyelenggarakan infrastrukturnya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Jusuf Kalla (JK) punya komitmen kuat untuk membangun infrastruktur agar ekonomi Indonesia bisa melaju. Salah satu program besarnya adalah pembangunan tol laut. Bentuk tol laut Jokowi bukanlah jalan tol di atas laut seperti di Bali, namun sebuah sistem logistik sistematis berbasis laut.
Tol laut yang dimaksud adalah membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang berputar tanpa henti dari Sabang hingga Merauke, tujuannya agar ekonomi efisien dan merata. Nantinya akan ada kepal-kapal besar yang bolak-balik di laut Indonesia, sehingga biaya logistik menjadi murah. Salah satu proyek tol atas laut adalah jalur Cirebon-Surabaya yang digagas konsorsium 19 BUMN. Tol ini dirancang akan membentang di perairan Pantai Utara (Pantura) Jawa.
(slm/nrl)