Dian pergi dari rumah di kawasan Kaliwiru, Candisari, Semarang, Sabtu (8/11) lalu. Tak ada tanda-tanda ia bakal menginap karena tak membawa bekal apapun. Tapi ternyata, perempuan beranak 2 itu tak pulang ke rumah.
Keluarga kaget saat didatangi polisi dan membawa foto Dian, Rabu (12/11) kemarin. Dijelaskan polisi, Dian telah menjadi mayat. Kondisinya mengenaskan: mulut tersumpal celana dalam, leher terjerat tali bra, dan tangan terikat kuncir rambut di hutan Tinjomoyo, Gunungpati, yang berjarak 4-5 km dari rumah keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pria Penjemput
|
Keluarga tak terlalu peduli dengan kepergian perempuan berambut sebahu itu, karena sejak pisah ranjang dengan suami 2 tahun lalu, Dian memang kerap pergi. Setelah Dian tak pulang dan menjadi mayat, muncul tanda tanya: siapa pria penjemput Dian?
2. Suami Diperiksa
|
Untuk mengusut pembunuhan sadis ini, polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk suami Dian. Namun mereka belum menyampaikan hasilnya. Semua masih gelap.
3. Depresi
|
Menurut cerita yang diterima keluarga, Dian juga pernah naik bus dan berhenti di kawasan Tugu Muda. Di sana, ia berkumpul dengan anak-anak punk. Sekali waktu, ia juga berjalan menuju Stadion Jatidiri. Adakah kondisi ini terkait dengan pembunuhan tersebut?
4. TKP Pembunuhan
|
Polisi sempat menyisir ulang lokasi penemuan mayat. Tak ada titik terang. Yang jelas, berdasarkan autopsi, korban mengalami luka di tengkuk dan kepala. Namun yang menyebabkan korban mengembuskan nafas terakhir adalah sumpalan celana dalam di mulutnya.
Halaman 2 dari 5