Menengok Candi Cangkuang yang Misterius dan Makam Senopati Mataram di Garut

Menengok Candi Cangkuang yang Misterius dan Makam Senopati Mataram di Garut

- detikNews
Selasa, 11 Nov 2014 19:35 WIB
Jakarta - Peninggalan candi di Jawa Barat amat jarang, tapi salah satunya yang cukup menonjol yakni Candi Cangkuang di Garut Jawa Barat. Candi Hindu ini berada di Kp Pulo di Cangkuang. Karenanya candi yang disebutkan dibangun pada abad ke 8 ini dinamakan Candi Cangkuang.

Lokasi Candi Cangkuang ini tak jauh dari pusat kota Garut. Ada banyak penunjuk jalan untuk sampai ke lokasi candi ini. Namun, mesti menyeberang danau dengan memakai rakit untuk sampai ke situs bersejarah Candi Cangkuang.

Candi ini boleh dibilang cukup misterius. Tak jelas, apakah candi ini bagian dari peninggalan sebuah kerajaan atau bukan. Di tatar Sunda, kerajaan tertua yakni kerajaan Tarumanegara pada abad ke 7. Tak jelas juga apakah ada kaitan antara candi Cangkuang dengan kerajaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konon, Candi Cangkuan ini merupakan masih ada kaitan dengan Candi Jiwa di Karawang dan candi di pegunungan Dieng yang sezaman. Candi ini cukup terawat. Banyak pengunjung yang duduk-duduk dan sekedar berfoto. Lokasi candi yang dikeliling pohon-pohon besar memang membuat suasan sejuk dan teduh.

Candi Cangkuang ini memang relatif sederhana motifnya. Di tengah candi tersimpan sesosok patung yang tengah mengendarai sapi. Nah, banyak pengunjung yang entah mengapa menaruh uang di atas patung yang disekelilingnya dipagari besi.

Candi ini ditemukan pertama kali berdasarkan catatan peneliti Belanda. Dalam catatan itu tertulis adanya temuan batuan dan patung, serta sebuah makama kuno. Para peneliti Indonesia berbekal catatan itu kemudian mencari dan menemukan Candi Cangkuang.

"Penelitian itu pada tahun 1967, kemudian dipugar pada 1974. Yang ditemukan hanya 40 persen saja sisa candi," kata penjaga situs, Umar yang ditemui akhir pekan lalu.

Rekonstruksi candi dilakukan. Dengan melihat bentuk pondasi dasar candi, peneliti kemudian mereka bentuk candi hingga seperti sekarang ini. Bahan-bahan candi yang hilang dicetak ulang.

"Ada juga bahan candi yang dijadikan batu nisan. Di kawasan ini memang banyak makam," terang dia.

Mitos dan cerita mistis selalu ada seputar candi ini. Apalagi di sebelah candi itu ada makam senopati Mataram Arief Muhammad yang juga pendiri kawasan Kp Pulo yang disebut kampung keramat.

Umar yang juga penjaga kawasan itu merupakan salah satu penghuni Kp Pulo. Menurut Umar, candi dana kawasan makam seperti tak terpisahkan.

"Dahulu Embah Dalam (Arief Muhammad-red) setelah perang menyerang Batavia tinggal di sini," jelas Umar.

Di Cangkuang, Arief mendirikan perkampungan Islam bersama para pengikutnya. Arief kemudian memiliki 7 orang anak, seorang putranya meninggal dan tersisa 6 putri. Di kawasan Kp Pulo pun hanya ada 6 rumah adat yang saling berhadapan dengan satu masjid. Adat yang dipegang hingga kini pun di kampung ini hanya da 6 kepala keluarga.

"Yang lain menyebar ada yang di Jakarta, Bandung, dan Sumatera. Kadang kalau lebaran kumpul," terang Umar yang merupakan suami dari salah satu keturunan Arief Muhammad.

Kawasan Candi Cangkuang dan Makam Embah Dalam ini dilengkapi dengan musium. Ada foto-foto pembangunan candi serta peninggalan alquran serta khutbah Jumat Arief Muhammad.

Untuk soal yang berbau mistis Umar juga punya cerita. Banyak mereka yang bertirakat di makam itu, atau juga candi. Biasanya mesti menghubungi juru kunci lebih dahulu.

"Ya bergantung kepercayaannya, ada saja yang tahu-tahu nemu batu, keris, atau kujang," cerita Umar.

Percaya tidak percaya memang soal cerita seputar mistis itu. Pastinya berwisata ke Garut tak akan lengkap bila tak menengok Candi Cangkuang ini. Pemandangan di pinggir danau pun terasa indah dengan panorama Gunung Guntur.

Anda mau coba ke Garut?

(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads