"Ya, Densus 88/Antiteror Polri (diterjunkan), karena berkaitan dengan penggunaan senpi untuk kasus yang bernuansa teror bisa dibantu oleh Densus 88/AT," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franki Sompie, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Penerjunan datasemen berlambang burung hantu ini dikarenakan pertimbangan asam garam yang dimiliki tim ini dalam penanganan teror.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intuisi penyidik yang sudah memiliki pengalaman untuk mengungkap beberapa kasus kejahatan dengan modus operandi tertentu, biasanya dapat menelaah hasil pengolahan tempat kejadian dan bukti jejak yang ditemukan," imbuh Ronny.
Terkait dengan jumlah, Ronny enggan menjabarkannya. Menurut dia hal itu merupakan teknis penyidikan aparat yang tidak bisa diumbar ke publik.
"Yang jelas, perhatian Kapolri sangat intens untuk mengungkap kasus ini. Semua upaya yang bisa maksimal dikerahkan untuk mengungkap kasus tersebut," kata Ronny.
(ahy/mok)











































