Berbicara soal MRT, nampaknya Singapura patut dicontoh. Bagaimana tidak, MRT di negeri singa ini memang sangat nyaman. Pantas saja kemacetan di negara yang luasnya seperti Jakarta ini tidak parah.
Bersama rombongan Subaru, detikcom berkesempatan mengunjungi Singapura, Sabtu (8/11/2014). Saat mengunjungi stasiun MRT, suasana di sini sangat nyaman. Tidak ada kaki lima, pengamen dan pengemis membuat MRT di negara ini menjadi nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenyamanan semakin lengkap karena stasiun MRT di sini dilengkapi dengan eskalator. Tidak perlu berlelah-lelah lagi untuk menaiki anak tangga. Di sini juga terdapat fasilitas free wifi dan gerai makanan.
Tapi jangan harap penumpang dapat makan atau minum di dalam kereta MRT. Bila ingin melanggar, siapkan kocek 5.000 dollar Singapura untuk membayar denda. Antrean membeli tiket juga tidak terjadi di sini.
Berbeda dengan antrean membeli tiket Commuter Line yang panjangnya bisa mencapai 20 meter. Di sini membeli tiket dilayani mesin yang bentuknya mirip dengan ATM. Ada sekitar 5 mesin di tiap pojokan.
Bila dibandingkan dengan membeli tiket Commuter Line di Jakarta, tentu sangat berbeda. Kalau di stasiun Tebet Jakarta paling hanya 2 loket yang melayani pembelian tiket. Pantas saja, setiap jam kerja selalu terjadi antrean.
Rizal, warga Jakarta yang tinggal di Singapura, sudah mengetahui Jakarta sedang membangun MRT. Dia berharap kepada Gubernur DKI, Ahok alias Basuki T Purnama, membuat MRT seperti di Singapura.
(rvk/kha)