Oleh karena itu, ia memilih untuk terjun ke dunia politik agar bisa berbuat lebih banyak bagi bangsa Indonesia. Bagi Nurul, berpolitik adalah bentuk pengabdian.
"Everything is politics, even your body is politics," kata Nurul di Pullman Upperroom, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyesal kemarin tidak melakukan hal gila sehingga saya kalah," ujarnya dengan nada bercanda.
Hal gila yang dimaksud Nurul, ternyata adalah dengan membagi-bagikan uang untuk warga agar memilihnya, alias menjual suara. Nurul mengaku berkampanye sportif sesuai aturan undang-undang.
"Saya habiskan Rp 3 miliar untuk kampanye ke sana sini. Tapi saya lupa tidak dekati penyelenggara pemilu di daerah, tidak kasih uang, jadi saya kalah," ujar Nurul disambut tawa dan tepuk tangan anak-anak Muda yang hadir.
Gagal masuk parlemen tak membuatnya menyerah berpolitik. Kini Nurul menjadi jubir pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
(kff/ndr)