Korban Pelecehan Seks di Media Nasional Berani Bicara Setelah 9 Bulan

Korban Pelecehan Seks di Media Nasional Berani Bicara Setelah 9 Bulan

- detikNews
Jumat, 07 Nov 2014 13:14 WIB
Foto: Lokasi Rekonstruksi (Ifa/detikcom)
Jakarta - Para karyawan yang merupakan korban pelecehan seksual oleh F, General Manager Bussines Development sebuah media nasional, awalnya tak berani buka suara. Mereka menganggap hal tersebut sebagai aib sehingga saling menyimpan rapat-rapat.

"Rupanya salah satu dari kami ada yang cerita ke atasan yang lain. Sejak saat itu berita menyebar dan kami mulai buka suara," ucap korban yang mengenakan baju hitam-hitam ini di kantornya di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).

Berita tersebut menyebar di kantor mereka pada Bulan November 2013. Sejak saat itulah para korban yang berjumlah 5 orang ini mulai berani saling berbagi cerita satu sama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 13 Desember, dia (F) meminta kami menandatangani surat pernyataan bahwa di ruangan ini tidak pernah terjadi pelecehan seksual," katanya.

Surat tersebut dibuat karena F mendapat teguran dari atasan. Namun para karyawan di ruangan 1603 tersebut tak mendukung langkah F.

"Dari 13 karyawan di ruangan kami, yang bersedia tanda tangan hanya 3," kata korban yang lain.

Pada 22 Januari 2014, 5 orang korban tersebut kemudian memberanikan diri melapor ke Mapolda Metro Jaya. Sementara peristiwa tersebut terjadi pada Bulan Maret-Desember 2013. Mereka juga siap dengan berbagai resiko yang bakal diterima.

"Sekarang ini saya tidak jelas. Saya dipindahkan ke bagian lain tapi seperti tidak diberi pekerjaan. Teman-teman yang lain juga," tutup perempuan ini.

(kff/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads