"Rupanya salah satu dari kami ada yang cerita ke atasan yang lain. Sejak saat itu berita menyebar dan kami mulai buka suara," ucap korban yang mengenakan baju hitam-hitam ini di kantornya di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).
Berita tersebut menyebar di kantor mereka pada Bulan November 2013. Sejak saat itulah para korban yang berjumlah 5 orang ini mulai berani saling berbagi cerita satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat tersebut dibuat karena F mendapat teguran dari atasan. Namun para karyawan di ruangan 1603 tersebut tak mendukung langkah F.
"Dari 13 karyawan di ruangan kami, yang bersedia tanda tangan hanya 3," kata korban yang lain.
Pada 22 Januari 2014, 5 orang korban tersebut kemudian memberanikan diri melapor ke Mapolda Metro Jaya. Sementara peristiwa tersebut terjadi pada Bulan Maret-Desember 2013. Mereka juga siap dengan berbagai resiko yang bakal diterima.
"Sekarang ini saya tidak jelas. Saya dipindahkan ke bagian lain tapi seperti tidak diberi pekerjaan. Teman-teman yang lain juga," tutup perempuan ini.
(kff/fdn)