Hudi (59) pensiunan Satpol PP DKI dan tinggal di Bekasi ini tak menyangka membantu Iriana menemukan cincin yang hilang. Hudi menemukan cincin itu tergeletak di jalan di kawasan Bunderan Indosat pada 20 Oktober saat pawai budaya.
"Saya malam sebelumnya 19 Oktober bermimpi bertemu almarhum ayah saya, tiba-tiba datang ngasih duit. Saya nggak mau, tapi dipaksa suruh ambil," terang Hudi saat berbincang dengan detikcom, Jumat (7/11/2014).
Hudi menjelaskan sudah 10 tahun ayahnya meninggal, dan hanya dua kali mendatanginya dalam mimpi. "Sebelumnya waktu adik saya mau nikah, ayah saya datang ngasi kukusan. Mungkin artinya bikin tumpeng selamatan," urai dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat Ibu Iriana berteriak dalam bahasa Jawa, kira-kira artinya cincinnya jatuh. Tapi saat itu kereta terus jalan, saya ada di situ kemudian saya cari," jelas Hudi.
Ayah dua anak ini kemudian menemukan cincin itu terlempar cukup jauh dari titik saat Iriana berteriak cincinnya jatuh. Cincin juga sudah gepeng, kemungkinan terlindas mobil pengawal.
"Saya ambil, tapi mau dikembalikan sudah ke Istana keretanya. Akhirnya saya bawa pulang dulu, saya perbaiki. Saya sempat cek ke pegadaian, katanya cincin emas 22 gram dengan mata berlian," tutur dia.
Hudi yang juga memiliki darah dari Solo ini kemudian berpikir hendak mengembalikan cincin itu tapi dia tak tahu bagaimana. Hingga akhirnya keponakannya lewat twitter memention Kahiyang Ayu.
"Ya belum ada respons dari Istana, tapi terserah mau diantarkan atau mau dijemput silakan. Ini cincinnya, saya nggak ada niat mau memiliki," tutup dia.
(ndr/mad)