Percaya tidak percaya sejumlah fenomena aneh telah terjadi di Jakarta. Kejadian nan unik itu menjadi buah bibir dan menyedot perhatian warga Ibukota, seperti 3 kisah super heboh ini:
Fenomena unik yang paling gres dialami Kakek Sinin (62). Warga Penjaringan, Jakarta Utara, ini rajin bertelur sejak tahun 1998. Ia sudah 'melahirkan' 202 telur dengan beraneka warna. Uniknya, telur Kakek Sinin tidak bisa matang meskipun direbus. Belum ada juga ahli atau pakar yang bisa menjelaskan fenomena tersebut.
Kejadian unik juga membuat heboh warga Cawang, Jakarta Timur. Kala itu, Heriya kaget bukan kepalang saat melihat munculnya gambar-gambar aneh di dinding rumahnya di Jl Cililitan 1, RT 3 RW 7, Rawa Sepat, Cawang, Jaktim, usai banjir besar menerjang. Lukisan mural atau abstrak itu menarik perhatian warga sekitar. Lukisan itu berbentuk seperti gambar perempuan, janin, lafadz Allah dan Yaasin. Belum ada penjelasan ilmiah soal kenapa gambar-gambar ini bisa muncul di tengah datangnya banjir. Heriya akhirnya memutuskan mengecat ulang dinding rumahnya agar tidak menjadi berita negatif dan kabar mistis yang meresahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah...setelah diteliti Peneliti Geoteknologi LIPI Robert Delinom memastikan air yang muncul dari makam Habib Abdurahman Bin Abdullah Al Habsy merupakan air biasa. Air itu kemungkinan sudah lama mengendap sehingga jernih. Mantan Wagub DKI Jakarta Prijanto saat itu meminta warganya tidak menanggapi secara berlebihan.
Berikut kisah 3 fenomena heboh itu:
1. Kakek Sinin Rajin Bertelur
|
"Enggak cuma putih, ada yang berwarna juga. Ada telur warna merah, ada hitam sedikit, kuning dan putih kebiruan. Tetapi paling sering warna putih," ucap Sinin saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/11/2014).
Menurutnya, kejadian aneh ini dialaminya sejak 1998 lalu. Totalnya ada 202 telur yang keluar, paling banyak pada tahun 2000 ada 100 telur. Biasanya proses 'bertelur' ini berjarak 3 bulan sekali, namun belakang ini lebih sering.
"Dalam seminggu ini sudah 3 kali, Senin, Selasa dan Kamis," jelas Sinin.
Sinin mengaku, saat 'bertelur' dia harus dipijat punggungnya. Jika tidak rasa sakit akan dideritanya hingga membuat kakek yang bekerja di percetakan itu pingsan.
"Kalau setiap mau keluar itu, pundaknya harus dipijat dulu kalau enggak nanti susah, sakit jadinya," ucap dia.
Sinin sendiri heran dengan kondisi yang dialaminya. Dia merasa tidak pernah berbuat macam-macam terhadap orang lain.
"Saya baik-baik saja sama orang. Kalau ada yang jahat pakai ilmu hitam itu saya nggak tahu, tapi saya deket dan baik sama orang," ucap Sinin.
Sinin mengaku tak tahu mengapa dia bisa mengeluarkan telur. Tapi awalnya dia bermimpi diberi telur dan sejak itu dia bisa bertelur. Telur yang dikeluarkan dari duburnya bentuknya sama dengan telur ayam biasa.
Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah berupa video yang menunjukkan proses keluarnya telur dari tubuh Sinin. Belum ada juga ahli atau pakar yang bisa menjelaskan fenomena tersebut.
Telur itu ada yang dibuang dan ada juga yang diminta orang. Biasanya saat hendak bertelur, Sinin merasa mules dan sakit. Hingga akhirnya telur bisa dikeluarkan dengan cara layaknya orang buang air besar.
"Ya keluar gitu saja dari dubur," tambah dia.
Sinin mengaku tak tahu mengapa dia bisa mengeluarkan telur. Pastinya, semua berawal dari mimpi. Telur yang dikeluarkan dari duburnya bentuknya sama dengan telur ayam biasa. Tapi ada sesuatu yang lain.
"Dulu '98 dalam mimpi ada yang ngasih telur. Abis itu tahu-tahu bisa bertelur," tutupnya.
2. 'Lukisan' Misterius Usai Banjir
|
Pada Jumat 21 Februari kemarin dia meninggalkan rumah tersebut karena diberi tahu oleh petugas kelurahan akan datang banjir.
"Pas hari Minggu kemarin saya balik ke sini pas malam nya karena air sudah surut. Tapi kondisinya mati lampu," ujar Heriya saat ditemui detikcom, Senin (24/2/2014).
Senin pagi, Heriya kaget bukan kepalang. Dia melihat tembok rumah dan dinding keramiknya yang dipenuhi lukisan berbentuk tak jelas. Hampir seluruh bagian rumahnya dipenuhi lukisan yang berbahan dari cat bertinta hitam itu. "Padahal pas mengungsi saya kunci pintu, terus hari Minggu enggak ada tuh yang masuk ke sini selain saya dan anak-anak," ucapnya.
Dia pun langsung memberi tahu para tetangganya tentang keanehan rumah tersebut, termasuk petugas kelurahan. Namun tidak ada yang bisa menjawab keanehan dari rumah tersebut.
Gambar di rumah Heriya seperti lukisan mural atau abstrak. Tembok rumahnya yang berwarna putih dilumuri cat yang bermotif seperti baju batik.
"Pak Lurah juga sudah ke sini tapi enggak tahu juga. Menurut saya aneh saja, kalau memang ada yang masuk ke rumah saya pas lagi ngungsi, ngapain dia melukis. Mendingan ambil barang-barang saya aja," ujar Heriya penuh heran.
Ratusan warga berbondong-bondong menyerbu rumah Heriya untuk melihat fenomena tembok rumahnya yang dilukis seperti baju batik setelah direndam banjir.
Warga setempat dan pemilik rumah juga menemukan sebuah bentuk unik mirip tubuh perempuan, ada tubuh, mata dan tangan yang seolah-olah sedang mengangkat sesuatu. Salah satu gambar yang muncul di tembok Heriya berbentuk janin. Sang pemilik menganggap ini sesuatu yang aneh.
Posisi gambar terletak di bagian pojok rumah. Lukisan seperti dicat dengan tinta berwarna hitam. "Itu mirip janin bayi, enggak tahu deh apa maksudnya si pelukis itu," ujar Heriya.
Heriya menemukan ada gambar yang mirip dengan lafadz Allah dan Yaasin. Menurut ibu ini, dia tiap minggu bersama keluarga selalu melantunkan surat Yaasin di rumahnya.
Terdapat pula lukisan yang menyerupai lafadz Allah. Kaligrafi lafadz Allah terdapat di ruang tengah rumah Heriya. "Ya semoga saja siapa pun yang melukis maksudnya baik," ujarnya.
Belum ada penjelasan ilmiah soal kenapa gambar-gambar ini bisa muncul di tengah datangnya banjir. Ada yang berspekulasi itu adalah tinta hitam atau cat yang tumpah saat banjir melanda. Ada juga yang berspekulasi mistis, hingga ada orang iseng yang datang di saat rumah kosong lalu mencorat coret tembok.
"Lah kan ini rumah langganan banjir, kalau misalnya lumpur nempel di tembok susah kalau pakai cat biasa. Kalau cat minyak disiram bersih," kata Heriya dengan logat Betawi yang kental.
Sepintas mereka mengganggap lukisan tersebut didominasi gambar lele, janin bayi dan gambar-gambar bintang lain. Sejuta imajinasi akan memasuki pikiran ketika melihat lukisan abstrak tersebut.
"Kemarin habib datang ngejelasin semuanya, ya kita baru sadar kalau ada artinya," tutur Heriya.
"Itu ada lukisan janin bayi, ada juga tulisan lafadz Allah, kalau kata habib kemarin di atas lukisan janin bayi adalah wujud prempuan ketika di akhir zaman nanti mereka akan berbentuk seperti binatang," sembari menujuk lukisan janin.
"Kalau yang ini habib bilang artinya awal kehidupan seorang manusia, dari seorang wanita yang melahirkan janin sampai nanti mereka nanti mati," tuturnya sambil menunjuk gambar mirip sebuah lautan
"Kalau di pojok situ ada wujud wanita dan pria yang berzina, mereka di akhirat nanti mereka akan ditusuk-tusuk," kata Heriya menirukan ucapan habib.Β Β
Heriya mengaku letih melayani keinginan warga yang ingin menengok lukisan. Dalam sehari mereka bisa datang berkali-kali. "Jadinya kita cat aja, udah capek dari kemarin orang datang-datang melulu. Paling abis Ashar baru kelar ini," imbuhnya.
Lukisan tersebut sengaja dikupas, lalu dicat ulang. Berita negatif dan kabar mistis yang beredar sudah mulai meresahkan. "Daripada jadi aneh-aneh mending kita cat aja dah," ucapnya dengan logat betawi yang kental.
Ia pun berpesan kepada masyarakat yang hendak melihat lukisan, sebaiknya mengurungkan niat. "Ya kalau masih ada yang mau ke sini mending pulang aja, karena udah nggak ada lagi gambar-gambarnya," tutupnya.
4. Air dari Makam Keramat
|
Pantauan detikcom di lokasi makam, Jumat (2/7/2010) pukul 10.45 WIB, ratusan warga sekitar lokasi memenuhi area makam. Mulai anak kecil, ibu-ibu maupun nenek penasaran ingin melihat makam yang oleh warga sekitar disebut "dikaromahkan" (dikeramatkan) tersebut. Lokasi makam ini sekitar 50 meter dari Jl Raden Saleh.
Pembongkaran makam telah dimulai hari Minggu lalu. Namun air baru menyembur Kamis 1 Juli. Warga sekitar menyatakan, awalnya air hanya keluar sedikit. Lama kelamaan air tersebut keluar cukup deras. Warga kemudian memasang selang sepanjang 10 meter untuk dialirkan ke selokan kecil di area makam. Karena sebelumnya makam ini juga sudah dikeruk sedalam 4 meter.
Warga berebut ingin mengambil air tersebut. Warga meyakini air tersebut bermanfaat bagi kesehatan. Warga membawa ember, jeriken, galon, dan panci untuk mengambil air jernih tersebut. Air tersebut bisa didapat secara gratis. Namun di dekatnya ditaruh sebuah kotak sumbangan sukarela. Saking banyaknya warga yang datang, untuk parkir motor pun bukan perkara mudah.
Salah satu warga, Jaelani mengatakan, dia tahu ada semburan air di makam baru tadi pagi. Jaelani pun langsung ke makam karena air tersebut dikatakan orang-orang bisa menyembuhkan penyakit.
"Saya tahu tadi pagi. Langsung ke sini karena ini bisa langsung diminum katanya bisa menyembuhkan sakit. Insya Allah," ujarnya.
Area makam sendiri berada di tengah-tengah proyek pembangunan gedung. Masih belum diketahui akan dibangun apa bekas makam keramat ini. Tanah makam pun tampak sudah rata. Di dekatnya terdapat tulisan "Selamatkan Makam Habib Ali Kwitang."
Jasad Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi dan istri sedianya dipindahkan ke lahan pengganti tak jauh dari lokasi lama. Lahan pengganti itu sekitar 700 meter persegi. Namun proses pemindahkan jasad belum terlaksana hingga kini.
Makam Al Habib Abdurahman bin Abdullah Al-Hasyib masih dipadati warga. Mereka berebut ingin mengambil air keramat yang mengucur dari makam itu. Warga berharap air keramat itu bisa mengentengkan jodoh hingga memperpanjang umur.
"Saya mau memberikan ke cucu saya, buat dipakai wudhu biar enteng jodoh," kata Atika (60) di lokasi makam itu, di Jl Kramat V, Jakarta Pusat, Senin (5/7/2010).
Atika juga berharap air itu bisa memberikan kesehatan dan panjang umur. Ia juga menyatakan tidak takut dibilang musyrik karena mengambil air itu. "Ini tidak musyrik. Yang penting niatnya karena Allah, namanya juga usaha," katanya.
Peneliti Geoteknologi LIPI Robert Delinom memastikan air yang muncul dari makam Habib Abdurahman Bin Abdullah Al Habsy merupakan air biasa. Air itu kemungkinan sudah lama mengendap sehingga jernih.
"Dipastikan itu air biasa apalagi sekarang musim hujan. Air meresap ke dalam (tanah) dan bergerak ke sungai. Kemungkinan karena terus hujan dan lama mengendap, air cukup deras keluar. Tidak ada yang janggal," kata Robert kepada detikcom, Selasa (6/7/2010).
Robert mengatakan, air biasanya mengendap karena mencari aliran sungai. Selama ini, sungai-sungai disuplai dari air tanah.
Menurut dia, air itu akan habis di musim kemarau. "Pasti habis kalau kemarau. Coba gali di musim kemarau. Kemungkinan airnya ada tetapi dalam. Kedalamannya antara 0-40 meter. Karena sekarang masih musim hujan makanya dangkal," papar dia.
Dijelaskan dia, kawasan Cikini termasuk kawasan datar yang memampung air hujan lokal. Air hujan lokal adalah air hujan di kawasan Cikini. Air hujan mencari sungai untuk menyuplai air.
"Contohnya, di daerah dekat RSCM banyak orang membuat sumur dan mencari air di sana, karena air banyak mengendap di daerah itu," kata Robert.
Robert berpendapat air di makam Cikini tidak akan menyembur tak bisa dihentikan seperti kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo.
"Saya yakin tidak akan terjadi, kecuali air tanah dalam yang diangkat ke atas. Kedalamannya bervariasi mulai 0-40 meter atau lebih," jawabnya.
Air di makam Cikini jernih dikarenakan endapannya sudah lama. Ketika ditanya mengenai aman atau tidaknya air itu dikonsumsi, Robert menjawab hal itu perlu diteliti lagi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyatakan air yang keluar dari makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsy di Cikini adalah air biasa. Bahkan di sekitar makam terdapat sumur air yang memiliki kedalaman tiga meter, lebih dangkal dibanding yang ada di makam.
"Menurut keterangan BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup) Provinsi DKI Jakarta itu air biasa. Memang di kanan-kiri areal makam ada sumur di kedalaman 3 meter. Artinya itu air biasa, normal, dan jernih," kata Prijanto saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/7/2010).
Ia meminta masyarakat yang kadung meyakini air yang keluar dari makam sebagai air keramat untuk tidak menanggapi secara berlebihan.