Mengawali hari dalam agendanya di Indo Defence 2014, Ryamizard membuka acara seminar yang membicarakan mengenai kebijakan offset dalam industri alat pertahanan. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung kemandirian pertahanan nasional.
"Offset adalah salah satu kebijakan ekonomi dan pertahanan keamanan. Daya saing untuk mengejarkan ketinggalan. Pengangkatan keahlian, pembukaan tenaga kerja," ujar Ryamizard kepada peserta seminar, Kamis (6/11/2014) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amanat UU No 16 tahun 2012. Yang disusun oleh industri pertahanan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi dan pengetahuan di bidang pertahanan. Kemandirian pertahanan sangat penting, akan menjadi mekanisme penting untuk menjadikan Indonesia negara yang mandiri," imbuhnya.
Setelah membuka acara seminar, Ryamizard pun bergegas pergi untuk melakukan pertemuan dengan delegasi negara-negara sahabat di lokasi yang sama. Pada acara pameran alutsista berkelas internasional ini, sekitar 50 negara mengirimkan delegasi di bidang pertahanannya untuk hadir.
Ryamizard pun dijadwalkan untuk melakukan pertemuan resmi dengan sejumlah delegasi itu. Ia sempat bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang datang untuk melihat acara Indo Defence.
Setelahnya, jenderal purnawiran bintang 4 itu kembali melakukan pertemuan dengan delegasi negara sahabat. Di sela-sela acara pertemuan tersebut, Ryamizard menyempatkan untuk kembali meninjau pameran dengan berkeliling ke booth-booth peserta Indo Defence 2014.
(ear/vid)