Ini Alasan Effendi Simbolon Tetap Menolak Kenaikan Harga BBM

Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon mengaku menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Sikapnya mungkin akan berubah setelah ada penjelasan secara resmi dari pemerintah terkait kebijakan penanganan di sektor energi.

Sepuluh tahun menjadi oposisi menurut Effendi, PDI Perjuangan selalu mengkritisi setiap usulan kenaikan BBM bersubsidi. Khususnya kebijakan yang akan diambil pemerintah untuk mengurangi ketergantungan atas bahan bakar minya.

"Kalau ketergantungan ini tidak dibenahi, maka subsidi itu tidak akan terserap," kata Effendi kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Pemerintah menurut dia tidak bisa langsung mengalihkan subsidi dan memindahkan beban tersebut kepada rakyat. Effendi menyebut tak adil bila rakyat disuruh membeli satu liter BBM seharga Rp 9500, padahal harga satu liter premium hanya Rp 6000.

"Mari kita transparan, mari Pertamina dibuka, diaudit, siapa pengimpornya, bagaimana peran Petral selama ini, apa peran parpol atau kenapa Petral dibiarkan," kata Effendi.

Dia berharap di bawah kepemimpinan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ada lagi mafia minyak dan gas.

(erd/try)