"Ya ini mau rapim saja. Kalau mau tanya-tanya nanti ya selesai rapim," ujar Puan saat tiba di Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2014) pukul 09.40 WIB.
Rapat yang berlangsung tertutup itu selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Usai makan siang, Puan langsung menerima sejumlah tamu di ruangannya hingga menjelang sore hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua Fraksi PDIP DPR itu menegaskan 'kartu sakti' yang baru diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut melalui 1 pintu guna memangkas banyaknya pemotongan biaya tak terduga.
"Kami ingin dengan dikeluarkan kartunya ini tidak terkendala seperti dulu. Kami ingin karena 1 pintu rakyat datang ke kantor pos dan bank tidak ada pemotongan di jalan," ujarnya.
Menyikapi sikap DPR yang mengkritisi bahwasanya pemerintah harus meminta izin ke parlemen terkait peluncuran KIP dan KIS, Puan menyatakan pihaknya siap menghadap. Dengan catatan, kondisi DPR harus kondusif terlebih dahulu.
"Tentu saja ada keinginan dari kami untuk hearing dengan DPR. Tapi sampai hari ini saja DPR masih terbagi 2. Pemerintah menunggu sampai situasi di DPR kondusif," lanjutnya.
Puan pergi meninggalkan kantor sekitar pukul 15.20 WIB dengan menumpangi mobil Toyota Royal Saloon.
(aws/rvk)